“Last Minuteâ€, SURYA Daftarkan Dukungan KTP Ke KPU Buleleng
Rabu, 10 Agustus 2016
00:00 WITA
Buleleng
4283 Pengunjung
suaradewata
Buleleng, suaradewata.com – Perang di tubuh kader berlambang banteng moncong putih di Kabupaten Buleleng tampaknya sulit terhindarkan. Pasalnya, Dewa Nyoman Sukrawan betul-betul memenuhi janjinya maju dari calon perseorangan dengan membawa syarat dukungan di menit terakhir penutupan tahapan KPU Buleleng, Rabu (10/8).
Pasangan calon Bupati dari jalur non-partai yang dikenal dengan paket SURYA (Dewa Nyoman Sukrawan – Gede Dharma Wijaya) yang datang sekitar pukul 15.12.20 Wita ini pun menyerahkan berkas kepada Ketua KPU Buleleng tepat pukul 15.59.28 Wita yang hanya sisa satu 42 detik untuk batas waktu terakhir berakhirnya tahapan pendaftaran dukungan dari calon perseorangan.
Kedatangan Dewa Sukrawan disambut dengan penjagaan ketat yang dilakukan oleh Polres Buleleng dengan 2 pleton pasukan Dalmas yang dipimpin langsung Kabag Oprasional Polres Buleleng, Kompol Made Joni Antara.
Sukrawan yang tiba di KPU bersama Dharma Wijaya ini pun membawa sejumlah berkas yang berada di dua kendaraan roda empat dan dibawa dari posko Sahabat Sukrawan di jalan Pulau Komodo, Kota Singaraja.
Kedatangan paket Surya ke KPU Buleleng hanya diikuti oleh puluhan relawan “Sahabat Sukrawan” yang dimotori oleh Gede Agus Tenaya Somandhana sebagai kordinator. Yang ketika dikonfirmasi terkait isu 1500 masa yang akan dikerahkan untuk mengantarkan paket Surya ke KPU, ia pun mengatakan tidak ingin melakukannya.
“Kami tidak ingin mengganggu masyarakat Buleleng dengan kemacetan panjang akibat ribuan masa yang tentu mengganggu arus lalu lintas. Terlebih lagi Buleleng sedang ada lomba gerak jalan dan tentu akan memperparah kemacetan. Ribuan masa dengan kami yang hanya puluhan pun tetap sama saja. Sebab yang terpenting adalah dukungan masyarakat Buleleng yang riil melalui KTP mereka,” kata Somandhana.
Dikonfirmasi terkait dengan jumlah nominal yang sudah dikumpulkan, Somandhana mengaku telah memenuhi persyaratan minimal yang ditentukan oleh KPU Buleleng. Namun, Somandhana menolak menyebutkan jumlah angka riil dukungan yang disetorkan ke KPU Buleleng.
Di sisi lain, Sukrawan yang dikonfirmasi awak media ketika berada di ruang transit KPU Buleleng mengatakan, penyerahan dukungan ini merupakan bentuk tanggungjawabnya kepada masyarakat Buleleng yang telah memberikan dukungan KTP baginya untuk memimpin Buleleng dari jalur perseorangan.
Sukrawan yang sempat diragukan untuk maju ke bursa Pilkada Buleleng tanpa di usung oleh partai yang telah dibesarkannya di kawasan Bali Utara tersebut pun menggerus sejumlah isu yang beredar di masyarakat.
“Yang ragu mungkin yang berpikiran ragu. Bukan kami yang ragu, karena sejak awal kami sudah menyatakan maju melalui jalur perseorangan dan sudah dari dulu sejak 4 bulan lalu (Disampaikan). Hari ini kami jawab, bahwa hari ini sesuai dengan komitmen kami yang selalu konsisten dari awal. Apa kata hati kami, itu yang kami laksanakan. Karena kata hati kami harus maju lewat jalur perseorangan,” papar Sukrawan.
Meskipun maju melalui jalur perseorangan, Sukrawan mengaku selalu melakukan komunikasi dengan partai politik yang ada. Sukrawan tidak menampik sejumlah isu yang beredar terkait tawaran sejumlah parpol yang akan mengusungnya lewat jalur partai politik. Namun, ia menegaskan bahwa pilihannya adalah sejak awal telah ada di jalur independent.
“Kami tetap berkomunikasi bagaimana hubungan kami sebagai calon perorangan dengan partai agar tetap terjaga. Partai politik punya dua pilihan yaitu boleh mengusung dan boleh mendukung. Ketika hari ini kami mendaftarkan diri sebagai calon perorangan, sudah resmi tidak boleh keluar lagi dari jalur ini (Perseorangan). Jika ada sahabat-sahabat kami di partai politik ingin bergabung, mari bersama-sama sebagai pendukung. Semua berjalan seperti adanya sepanjang tujuan kita sama (Membangun Buleleng). Tidak ada deal (Kesepakatan) politik karena dealnya adalah bagaimana mensejahterakan rakyat,” ungkap Sukrawan.
Disingguh tentang PDIP, Sukrawan mengaku dirinya selama ini merasa nyaman dengan partai yang dianggap telah membesarkannya. Jalur perseorangan yang kini ditempuhnya untuk menjadi orang nomor satu di Buleleng pun disebut bentuk kecintaannya dengan PDIP.
“Karena saya Sukrawan ini sangat mencintai PDIP, makanya kami tidak ingin memecah PDIP dan tidak merecoki. Kami cari jalur lain karena tujuannya berdemokrasi. Tidak ada komunikasi yang putus, tidak ada dendam. Ini moment demokrasi, pilkada ini kan tujuannya menjaring dan menyaring putra-putri terbaik daerah,” pungkasnya.
Ditempat yang sama, Dharma Wijaya yang tak lain adalah salah satu tokoh sentral partai berlambang tiga belian ini pun mengaku dirinya tidak pernah memutus komunikasi dengan partai yang telah dibesarkannya. Pemilik RSU Kerta Usada Singaraja ini pun mengaku dirinya berangkat bersama Sukrawan ke KPU dengan diiringi oleh kader-kader partai Demokrat Buleleng.
Disinggung terkait dukungan partai Demokrat Buleleng, suami dari Ni Putu Tutik Kusuma Wardani yang juga menjadi salah satu tokoh sentral Demokrat Buleleng ini pun tampak enggan mengatakannya. Dharma Wijaya yang juga Dirut sebuah armada transportasi besar ternama yakni PT Puspasari Group ini pun tetap mengatakan terus menjalin komunikasi dengan partai besutan mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono.adi/aga
Komentar