Setelah Kuda-kudaan dengan WIL Oknum Kelian Adat Tewas
Jumat, 05 Agustus 2016
00:00 WITA
Jembrana
5177 Pengunjung
ilustrasi
Jembrana, suaradewata.com - Naas
Dari informasi yang dihimpun, Jumat (5/8/2016), peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 14.30 Wita. Awalnya, korban ini datang ke hotel kelas melati tersebut dengan menggunakan sepeda motor jupiter MX nopol DK 6004 ZE. Sementara, pasangan wanitanya yang belakangan diketahui sebagai WIL-nya datang menggunakan sepeda motor Suzuki Smash nopol DK 6870 WR.
Mereka sama sama masuk kedalam kamar nomor enam. Namun beberapa saat kemudian, pasangan ini langsung berhubungan layaknya suami istri (kuda-kudaan) sekitar 10 menit. Setelah kuda-kudaan korban langsung ke kamar mandi, sementara WIL-nya masih terlentang di kasur. Namun saat itu tiba-tiba WIL-nya mendengar suara jatuh dan dikira itu adalah gayung yang jatuh.
Setelah 3 menit dan merasa penasaran WIL-nya bergegas melihat ke dalam kamar mandi dan melihat korban sudah di bawah dengan posisi tidur kepala berada di atas kloset. Kemudian, WIL-nya ini langsung berlari meminta tolong kepada penjaga hotel yang kemudian bersama-sama melihatnya. Namun karena mereka takut sehingga hal ini langsung dilaporkan ke Polsek Kota Negara dan diteruskan ke Polres Jembrana.
Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP I Gusti Made Sudarma Putra saat dikomfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Bahkan, pihaknya langsung turun ke lokasi untuk melakukan olah TKP.
“Ya benar. Dari hasil pemeriksaan bersama tim medis terhdap korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya. Hanya saja, pada kemaluan korban mengeluarkan cairan sperma dan pada jari kaki kiri korban terdapat luka lecet. Dugaan sementara korban ini meninggal karena mengkomsumsi obat kuat sebelum masuk ke hotel. Karena, di kamar hotel sama sekali tidak ditemukan bekas obat kuat atau sejenisnya,” jelasnya
Sementara, Perbekel Tegal Badeng Barat, I Made Sudiana saat dikomfirmasi terpisah terkait peristiwa tersebut, membenarkan jika korban itu adalah warganya yang merupakan salah satu kelian adat dibanjarnya. “Ya itu warga kami. Selain sebagai kelian adat dia itu adalah seorang buruh bangunan,” katanya. dep/hai
Komentar