PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Gubernur Pastika Berharap Program Bali Mandara Dilanjutkan

Kamis, 04 Agustus 2016

00:00 WITA

Denpasar

3802 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Denpasarsuaradewata.com – Dua nama mulai mencuat belakangan ini, dan digadang-gadang akan tampil sebagai calon gubernur Bali pada Pilgub 2018 mendatang. Keduanya adalah Ketua DPD PDIP Provinsi Bali Wayan Koster dan Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali Ketut Sudikerta.

Menariknya, baik Koster maupun Sudikerta, sudah sama-sama memiliki jargon. Koster misalnya, mengusung jargon Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana. Adapun Sudikerta menggeber Program Bali Mandara Jilid III.

Dari jargon para calon penggantinya ini, Gubernur Bali Made Mangku Pastika belum secara tegas mengarahkan dukungannya. Namun demikian, selaku sosok penting di balik Program Bali Mandara, Gubernur Pastika mengharapkan agar program yang dipopulerkannya itu akan dilanjutkan ke depan.

Di sisi lain, mantan Kapolda Bali itu belum tahu menahu seperti apa Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana yang akan ditawarkan Koster. "Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana sendiri saya belum tahu. Jadi bagaimana saya berpendapat soal itu," tuturnya, saat menggelar makan siang bersama awak media di Press Room Pemprov Bali, Kamis (4/8).

"Kalau soal Bali Mandara, saya paham betul. Kalau yang satu lagi (Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana) saya tidak tahu. Jadi jangan ke situ (Pilgub, red) arahnya,” imbuh Gubernur Pastika.

Seingatnya, konsep semesta berencana memang pernah ada di jaman Presiden Soekarno. Namun apakah sama dengan yang diwacanakan sekarang, Gubernur Pastika tidak tahu secara pasti.

"Setahu saya jaman dulu ada, saat jaman Presiden Soekarno. Lalu jaman Soeharto diganti dengan model rencana pembangungan jangka panjang yang kemudian diturunkan dalam bentuk Repelita. Sekarang diganti lagi jadi RPJMD dan RAPBD,” bebernya.

Khusus Bali Mandara, Gubernur Pastika kemudian mengulasnya. Menurut dia, Bali Mandara adalah sebuah visi yang jelas yaitu mewujudkan Bali yang maju, aman, damai, sejahtera. Apa maksud dari poin-poin itu jelas diuraikan, langkah apa yang harus diambil untuk mencapainya, dibagi dalam program-program serta tertuang dalam Peraturan Daerah. Karena itu, Gubernur Pastika berharap Bali Mandara bisa berlanjut sampai jilid lima.

Berbeda dengan Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana, yang konsepnya sama sekali belum diketahui Gubernur Pastika. Karena itu, ia memerintahkan Karo Humas Pemprov Bali Dewa Gede Mahendra untuk mencari naskah Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana, agar bisa dipelajari seperti apa modelnya.

"Kalau ada naskahnya akan saya pelajari. Tolong ya, naskahnya kalau bisa dicarikan,” kata Gubernur Pastika, sambil melirik Karo Humas Pemprov Bali yang duduk di sampingnya.san/aga


Komentar

Berita Terbaru

\