2 Minus H Tahap Penyerahan Dukungan Independen, SURYA Siap “Tandingâ€
Kamis, 04 Agustus 2016
00:00 WITA
Buleleng
4540 Pengunjung
suaradewata
Buleleng, suaradewata.com – Jelang tahapan penyerahan dukungan bagi calon independen Pilkada Buleleng di KPU Buleleng yang agendanya tanggal 6 – 10 Agustus 2017, Paket Dewa Nyoman Sukrawan - Gede Dharma Wijaya (Surya), telah siap tanding. Pasalnya, jumlah dukungan minimal yang menjadi syarat mutlak bagi pasanga Independen sudah terlewati.
“Kami serahkan ke KPU antara tanggal 8, 9, dan 10 Agustus 2017. Berkas dukungan minimal sudah siap semua dan kami hanya tinggal beberapa yang harus kami filter. Karena khawatir ada yang berstatus PNS, TNI, Polri, dan dukungan ganda,” ujar Dewa Nyoman Sukrawan selaku calon Bupati Buleleng dalam Pilkada 2017, Kamis (4/8).
Di singgung terkait statemen salah seorang anggota DPD RI Dapil Bali yakni Gede Pasek Suardika (GPS) tentang tipisnya kemungkinkan calon independen maju dalam tarung Pilkada Buleleng 2017, Sukrawan pun mengaku tidak terpengaruh dengan hal ungkapan tersebut.
Bukan hanya GPS, lanjutnya, tapi banyak tokoh besar yang mengaku persyaratan sebagai calon independen memang sangat berat. Tapi, ia pun menyadari tidak ada hal yang sulit sepanjang memiliki niat yang besar dan konsisten untuk tetap maju dalam Pilkada Buleleng 15 Februari 2017.
“Justru itu pengingat dan nasehat baik bagi saya agar saya bisa mawas diri. Semua aturan itu harus dijalani secara baik dan benar dan ketika sudah mengikuti aturan main, saya rasa tidak akan ada yang sulit. Justru yang akan membuat sulit itu adalah ketika kita keluar dari jalur dan aturan yang telah ditetapkan,” kata Sukrawan menegaskan.
Menurut Sukrawan yang juga dikenal sebagai panglima PDIP Buleleng itu, proses dicalonkan sebagai Kepala Daerah oleh partai politik dalam pemilihan umum pun bukan hal yang mudah untuk dilakukan seorang politisi.
Namun, kata Sukrawan, seorang calon pemimpin memang harus berangkat dari suatu hal yang sulit terlebih dahulu. Sebab, kondisi sulit itu akan menjadi ujian tersendiri sehingga ketika nantinya memimpin rakyat akan tahan terhadap segala bentuk ujian.
Dikatakan, pilihan menggunakan jalur independen untuk naik mengikuti Pilkada Buleleng 2017 merupakan sebuah pilihan dari hati nuraninya sendiri. Dan ia pun mengaku tidak akan ada yang mampu mempengaruhi untuk meloncat menggunakan jalur partai.
“Sejak awal sudah saya niatkan maju lewat independen. Mekanisme serta aturan sudah saya jalani sebagai calon yang akan maju melalui independen. Tapi bukan berarti tidak menghargai partai politik. Karena selama ini, saya selalu komunikasi baik termasuk dengan PDIP yang sudah membesarkan saya di dunia politik. Andaikata di dukung pun (Oleh partai politik) saya sangat berterima. Tentunya tanpa syarat apapun,” papar Sukrawan menegaskan.
Hal tersebut diucapkan ketika politisi asal Desa Bungkulan ini disinggung terkait dengan mundurnya Gubernur DKI Jakarta, Basuki Cahya Purnama yang akrab disapa Ahok, dari bursa bakal calon independen dalam Pilkada Gubernur DKI.
Sukrawan mengatakan, kesulitan yang dihadapi dalam mengumpulkan dukungan sudah dilalui prosesnya. Hingga sampai berita ini di unggah, syarat minimal dukungan sebesar 40.283 KTP pun diakui telah ada bahkan jumlahnya lebih dari itu. Sebab, Sukrawan mengaku menyadari harus mempersiapkan lebih dari syarat dukungan minimal tersebut untuk mengantisipasi upaya-upaya penggagalan dirinya maju ke Pilkada Buleleng melalui jalur independen.
“Saya coba dengan seluruh kemampuan dan yakin akan lolos. Target minimum (Dukungan) sudah terpenuhi. Nanti kita lihat tanggal 8,9,10 Agustus 2017. Dan setelah tanggal penyerahan dukungan itu, calon independen tidak boleh mencalonkan diri ke partai politik. Hidup matinya calon independen di situ (Tanggal penyerahan dukungan). Saya pun sudah siap,” pungkas Sukrawan.adi/aga
Komentar