Limbah Ternak Babi Marak Dibuang Ke Sungai
Selasa, 02 Agustus 2016
00:00 WITA
Bangli
4364 Pengunjung
suaradewata
Bangli, suaradewata.com – Kesadaran masyarakat untuk tidak melakukan pencemaran terhadap lingkungan sekitar dinilai masih rendah. Terbukti, masih banyak masyarakat yang membuat usaha peternakan berskala kecil justru membuang limbahnya secara sembarangan. Pasalnya, kebanyakan usaha peternakan babi belum dilengkapi dengan Instalasi Pengelolahan Akhir Limbah (IPAL). Akibatnya, mereka justru memilih membuang limbahnya secara sembarangan ke saluran irigasi subak.
Hal ini diungkapkan Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Bangli I Made Alit Parwata, Selasa (2/8/2016). “Hasil pemantauan kami memang banyak peternakan babi yang belum dilengkapi IPAL, jelasnya. Karenanya, lanjut dia, banyak ditemui peternak skala rumah tangga yang membuang limbah babi ke selokan atau saluran irigasi. Dicontohkan, pembuangan limbah babi ke saluran irigasi terjadi di sepanjang jalan Banjar Demulih-Banjar Tanggahan Talangjiwa Demulih. “Padahal kalau peternak jeli limbah babi ini bisa diolah menjadi biogas sehingga bisa bermanfaat,”katanya.
Dampaknya, dipastikan, dari pembuangan limbah secara sembarangan ke sungai akan mengakibatkan kualitas air semakin buruk karena tercemar. Selain tidak layak untuk MCK, juga menyebabkan ekosistem air semakin terancam. Meminimalisir itu, pembinaan kepada peternak sudah digencarkan. Namun sayang, langkah tersebut belum sepenuhnya mendapat respon positif. “Untuk menyadarkan warga memang sangat sulit masih dibutuhkan waktu panjang,”akunya.
Hanya saja, tindak lanjut dari itu pihaknya mengaku tidak bisa serta merta melakukan penutupan usaha. Sebab, ada ketentuan yang harus diiikuti, yakni harus didasari adanya keluhan dari warga lain. “Kalau ada keluhan warga lain, usaha itu bisa kami tutup,” tegasnya.ard/aga
Komentar