PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Terlantar, Nenek Asal Banyuwangi Dipulangkan Dinsos Buleleng

Selasa, 02 Agustus 2016

00:00 WITA

Buleleng

3965 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Buleleng, suaradewata.com  Supatiah (68) warga Desa Sobo, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, akhirnya dipulangkan ke kampung halamannya oleh Dinas Sosial Kabupaten Buleleng, Selasa (2/8). Wanita malang ini ditemukan oleh warga berada di kawasan jalan Diponegoro, Kota Singaraja.

“Tadi langsung kita antarkan Mamak ini ke Banyuwangi pakai mobil Avanza. Kalau ada lapar di jalan kita kasih makan beliau, langsung terimakasih beliau dan bilang matur sembah nuwun,” kata Kepala Dinsos Buleleng, Gede Komang.

Keberadaan Supatiah di seputar Kota Singaraja bukan tanpa tujuan. Menurut keterangan Lurah Kampung Anyar, I Made Wirna, nenek asal Banyuwangi ini kebingungan mencari keluarganya. Selain tidak bertemu dengan sanak keluarga yang dicarinya, nenek asal Banyuwangi ini pun kehabisan uang.

Karena kehabisan perbekalan, Supatiah pun meminta belas kasih masyarakat pengguna jalan di sentra Kota Singaraja. Hal tersebut akhirnya disampaikan ke pihak berwenang hingga akhirnya sampai ke Dinsos Buleleng.

Berdasarkan keterangan Komang, sudah ada bentuk kerjasama antara Dinsos Buleleng dengan instansi sosial pemerintah di Kabupaten Banyuwangi. Sehingga, tugas Dinsos Buleleng hanya mengantarkan Supatiah ke Dinsos Kabupaten Banyuwangi di Jawa Timur untuk selanjutnya dipulangkan ke kampung halamannya.

Komang mengatakan, pemulangan yang dilakukan kepada warga pendatang yang menjadi gelandangan di Kabupaten Buleleng pun bukan hanya terhadap Supatiah. Belakangan pihak Dinsos Buleleng pun acap kali memulangkan warga asal Desa Munti Gunung, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem.

Menurut Komang, sebagian besar gelandangan yang dipulangkan ke Desa Munti Gunung ditemui sebagai pengemis di seputaran Kota Singaraja.

“Kami dari Dinsos Buleleng kapasitasnya hanya memulangkan saja kalau dari luar Buleleng. Jika dari daerah kita sendiri akan kita tampung ke rumah singgah. Akan tetapi, karena hampir tidak ada (Warga lokal Buleleng yang menjadi gelandangan) maka kita belum buat rumah singgah,” kata Komang mengungkapkan.

Pihak Dinsos Buleleng pun telah berkordinasi sebelumnya dengan Bupati Karangasem terkait dengan keberadaan sejumlah masyarakat gelandangan asal kabupaten yang ada di timur Bumi Panji Sakti tersebut.

“Bupati Karangasem berterimakasih dengan kita karena sudah diingatkan. Kita juga sudah ada kesepakatan dengan desanya, dan bagi mereka yang sudah pernah dirazia kena peraturan adat tidak boleh keluar desa. Sebenarnya mereka yang keluar desa itu sudah kaya-kaya,” katanya.

Kini Dinsos sedang mengusulkan untuk pembuatan peraturan daerah (perda) Kabupaten Buleleng untuk meminimalisir keberadaan gepeng. Perda yang sedang dirancang tersebut akan memuat sanksi berupa denda bagi masyarakat di Buleleng yang memberikan sesuatu kepada gepeng.adi/aga


Komentar

Berita Terbaru

\