Sambaran Petir Tewaskan Seorang Bocah Desa Awan
Sabtu, 23 Juli 2016
00:00 WITA
Bangli
4713 Pengunjung
ilustrasi
Bangli, suaradewata.com – Hujan disertai petir yang melanda sejak beberapa hari terakhir menyebabkan seorang bocah, Sang Ketut Yudiarta (6) tewas secara mengenaskan. Korban yang tinggal di pondokan Buluh, Banjar Merta Sari, Desa Awan, Kintamani itu, diduga meninggal dunia akibat terkejut setelah tersambar petir. Saat ditemukan, korban sudah tergeletak tak berdaya dan dari hidungnya keluar darah segar.
Sesuai informasi yang berhasil dihimpun Sabtu (23/07/2016), sambaran petir tersebut, selain menyebabkan anak dari pasangan suami istri Sang Ketut Terus (55) dan Ni Ketut Lemin (45) meninggal dunia, juga menyebabkan bagian atap rumah korban rusak cukup parah. Diketahui, musibah sambaran petir tersebut, terjadi pada Kamis (21/07/2016) sekitar pukul 05.00 wita dini hari. Saat kejadian, cuaca di desa Awan, mendung disertai hujan gerimis. Korban yang saat itu, bangun pagi langsung menuju dapur untuk melihat anak anjing peliharaannya.
Tetapi apes, begitu korban tiba di dapur, ledakan petir menyambar hingga mengakibatkan lampu mati. Karena kerasnya sambaran petir disertai gemuruh tersebut, langsung membuat korban terkapar serta mengeluarkan darah dari hidungnya.
Sementara orang tua korban yang mendengar ledakan akibat sambaran petir tersebut, langsung berupaya mencari korban. Sayangnya, saat ditemukan korban sudah tergeletak tak berdaya dan darah keluar dari hidungnya tepat dibawah lampu neon yang kabelnya mengelupas.
Melihat kondisinya itu, keluarga korban langsung berupaya mencarikan pertolongan dengan menghubungi bidan. Tetapi malang, kendati dinyatakan tidak mengalami luka bakar, namun nyawa korban tidak tertolong. Kapolsek Kintamani Kompol Ketut Arbawa Manik saat dikonfirmasi membenarkan ada laporan kejadian itu. Dijelaskan, setelah dilakukan pemeriksaan medis, tidak ada luka bakar pada tubuh korban. “Bocah malang tersebut meninggal karena terkejut mendengar kerasnya ledakan suara petir,” tegas Kompol Arbawa Manik.
Atas musibah tersebut, keluarga korban sudah mengikhlaskannya karena dianggap sebagai musibah. “Saat ini, jenazah korban masih disemayamkan dirumah duka. Pihak keluarga masih menunggu hari baik untuk melakukan prosesi penguburan,” jelasnya. Sesuai rencana pihak keluarga, jenazah bocah malang itu akan dikuburkan di setra adat setempat pada Selasa (26/07) mendatang. ard/ari
Komentar