Karya Maligya Lajur, Bakal Dipuput 27 Sulinggih
Kamis, 21 Juli 2016
00:00 WITA
Bangli
5718 Pengunjung
suaradewata
Bangli, suaradewata.com - Griya Manuaba Kaler Kauh, Bangli menggelar Karya Maligya Lajur, yang puncaknya jatuh pada 3 Agustus 2016. Karya Maligya Lajur ini, merupakan lanjutan dari pelebon Mantan Wakil Bupati Bangli, (alm) Ida Bagus Gede Agung Ladip yang setelah mediksa bernama Ida Pedanda Gede Nyoman Putra yang lebar (meninggal-red) tanggal 10 Oktober 2010 lalu. Karya ini akan dipusatkan di Tegal Sukla, bilangan LC. Uma Bukal Bangli dan akan dipuput 27 Sulingih dan mengikutkan sekitar 60 pengiring di bilangan Banjar Brahma Bukit. Sementara, Jumat (22/7), bakal dilaksanakan upakara Malik Sumpah, yang bakal dipuput 5 Sulingih.
Pantauan di lokasi karya, Kamis (21/7/2016) mendekati hari H (puncak karya) Maligya Lajur, kesibukan para sisia mulai meningkat. Para sisia yang datang dari sejumlah banjar dari empat kecamatan serta dari Kabupaten Klungkung, tampak silih berganti berdatangan untuk ngayah mulai sejak persiapan karya, dengan membangun tetaring maupun bangunan lainnya serta berbagai sarana upakara. “Semua bangunan ini dikerjakan secara gotong-royong oleh para sisia. Mereka tidak saja menyumbangkan tenaga, namun mereka juga sampai membawa bahan bangunan,”jelas Manggala Karya Maligia Lajur Ida Bagus Ngurah Gede, didampingi Ida Bagus Ludra serta Ida Bagus Gede Giri Putra, yang juga Sekda Kabupaten Bangli.
Menurut mantan Camat Ubud ini, Karya Meligya Lajur persiapannya telah dimulai Kamis ( 21/3) lalu dan akan berakhir 12 Agutus 2016 nanti. Sementara puncak karya bakal dilaksankan mulai tanggal 2 hingga 5 Agustus mendatang. “Karya Maligia Lajur ini bakal dipuput oleh 27 Sulinggih,”paparnya. Lanjut menambahkan, karya Maligia Lajur sejatinya telah dilakukan sebanyak 3 kali, yakni tahun 1962, 1982, 1989 dan tahun 2016 ini. Dimana, tahun ini karya Maligia Lajur bakal mengupacarai 4 sulinggih.Yakni,Ida Pedanda Nyoman Putra (mantan Bupati Bangli era tahun 1990-an). Ida Pedanda Nabe Abra Sunuhun, Ida Pedanda Istri Kanya Patni dan Ida Pedanda Nabe Putra Gunung. Disamping itu, karya ini juga diikuti sebanyak 60 pengiring.
Sementara saat disinggung makna dari Karya Maligya Lajur jelas IB. Ngurah Gede, hakikatnya upacara Maligya Lajur hampir sama dengan upacara atma wedana. “Jadi tujuannya untuk menyatukan atma dengan Ciwa loka atau disebut dengan amor ing Ciwa,”tegasnya.
Jelas dia, pada puncak Karya Ligya Lajur, Buda Kliwon Gumbreg (3/8-206) bakal dilaksanakan upacara Ngening, Penyetitian dipuput enam sulinggih diantaranya Ida Pedanda Rai Ketewel dari Griya Babakan, Ida pedanda Made Rai, dari Geriya Losan Bukit Bangli, Ida Pedanda Wayahan Tianyar, Karangasem, Ida pedanda Telabah, Geriya Badung, dan Ida Pedanda Mas Beluang, Sanur serta Ida pedanda Putra Alangkajeng, Nongan Karangasem.
Pada puncak karya diiringi persembahan Wayang Lemah, Topeng Sidakarya, Baris Wewalian, Gong Gede dan Rejang Dewa. “Untuk tanggal 5 Agustus langsung dilaksanakan upacara metetangi, pekideh dan mepeeed. Dan dilanjutkan dengan upacara perelina di Pantai Masceti, Gianyar,”imbuh IB. Giri Putra. Selanjutnya Ida Bagus Ngurah Gede yang juga mantan Camat Tembuku ini, menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada sisia, krama desa pakraman dan seluruh komponen lainnya. Karena atas dukungannya, upacara Maligya Lajur ini bisa berjalan lancar.ard/aga
Komentar