PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Nyaris Jadi Korban Trafficking, Dua Wanita Asal Brebes Terlantar di Karangasem

Senin, 11 Juli 2016

00:00 WITA

Karangasem

4535 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Amlapura, suaradewata.com -
Nasib apes menimpa dua wanita asal Brebes, Jawa Tengah, masing-masing bernama Turifah (24) dan Haryati (22). Dua wanita yang beralamat lengkap di Dusun Sikancil, Kelurahan Slatri, Kecamatan Larangan, Brebes tersebut terpaksa harus menggelandang di Karangasem lantaran kehabisan uang, sebelum kemudian diamankan di Kantor Sat Pol PP, Karangasem dan diserahkan ke Dinas Sosial, Karangasem, Senin (11/7/2016).
 
Kepada suaradewata, Turifah yang juga seorang janda beranak satu ini menuturkan ikhwal yang membuat dirinya bersama sepupunya Haryati harus menggelandang demi mengejar cintanya di Bumi Lahar. Setahun lalu, Turifah berkenalan dengan seorang pria yang bernama Rafli lewat akun Facebook. Dalam statusnya, Rafli mengaku berasal dan tinggal di Karangasem, Bali.
 
“Saya kenal dengan dia lewat Facebook setahun lalu, setelah itu kami menjalin hubungan serius hingga sebulan sebelum puasa dia meminta saya datang ke Bali untuk menseriusi hubungan kami,” ungkap Turifah yang mengaku harus memutus kontrak kerjanya sebagai baby sitter demi memenuhi keinginan sang pujaan hati tersebut.
 
Setelah mengumpulkan uang dengan susah payah untuk membeli tiket pesawat, Turifah bersama sepupunya pada tanggal 8 Juli kemarin itu pun terbang ke Bali menggunakan pesawat Citylink, dimana janjinya Rafli akan menjemput dirinya setelah tiba di Bandara Ngurah Rai, Denpasar. Namun setiba di Bandara International Ngurah Rai, si Rafli sang pujaan hati yang mengaku berasal dari Kecamatan Abang, Karangasem itu pun tak nongol-nongol untuk menjemput mereka.
 
“Karena tidak dijemput, kami pun kemudian naik ojek keluar bandara. Kami masih bisa berkomunikasi dengan Rafli dan dia meminta kami untuk naik bus menuju terminal Batubulan, Gianyar,” beber Turifah.
 
Setiba di Batubulan, Turfifah dan sepupunya kemalaman dan setelah menghitung-hitung sisa uang yang mereka miliki, Turifah pun memutuskan untuk mencari penginapan murah di depan Terminal Batubulan, dan kemudian keesokan harinya dia kembali dikontak oleh Rafli yang memintanya untuk berangkat naik bus angkutan umum dari Batubulan ke Terminal Karangsokong, Subagan, Karangasem.
 
Sayangnya setiba di Karangsokong, Rafli pun menghilang dan tidak bisa dihubungi sama sekali. “Sampai di Terminal Karangsokong itulah di (Rafli,red) tidak bisa dihubungi lagi. HP nya mati dan akun FB nya diblokir,” kesah Turifah yang nampak kelelahan dan lapar kehabisan uang. Tidak punya uang lagi, Turifah dan sepupunya dengan menenteng kopor berjalan sebisanya sebelum kemudian dia menemui Masjid Baiturahman, Karanglangko, Amlapura.
 
Maksud hati mencari perlindungan dan berteduh di Masjid Baiturahman, namun Turifah dan sepupunya justru tidak diterima dengan baik, bahkan keduanya malah dilaporkan ke Polsek Karangasem oleh warga yang dengan cepat datang mengerumininya bak dirinya seorang penjahat atau maling. “Kami diserahkan ke Polsek Karangasem. Disana kami diinterogasi dan saya persilahkan polisi untuk menggeledah tas saya. Kami kemudian diserahkan ke Pol PP,” tutur Turifah sambil memperlihatkan wajah Rafli di Ponselnya.
 
Begitulah seterusnya hingga Turifah dan sepupunya akhirnya diserahkan ke Dinas Sosial Karangasem.
 
Sementara itu Kasat Pol PP, Iwan Supartha membenarkan terkait dua wanita yang ditemukan terlantar tersebut. setelah dicatat identitasnya, keduanya kemudian diserahkan ke Dinas Sosial untuk dipulangkan sesuai prosedur. “Keduanya sempat diamankan di Polsek Kota, kemudian diserahkan kepada kami. Setelah diinterogasi mereka mengaku terlantar karena kehabisan uang,” tegas Iwan Supartha.
 
Pihaknya juga sempat mengecek ke Citylink dan ternyata benar keduanya terdaftar sebagai penumpang dipesawat tersebut. Bahkan pihaknya juga sempat mengecek akun FB Rafli tapi sudah di blokir. Pihaknya mencurigai kedua wanita ini akan menjadi korban perdagangan manusia atau Human Trafficking. Selanjutnya oleh Dinas Sosial Karangasem, keduanya akan dipulangkan melalui Dinas Sosial Provinsi. nov/gus


Komentar

Berita Terbaru

\