PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Sabtu Ini Dolar Diaben, Berharap Drama Gong Bisa Bangkit Lagi

Senin, 11 Juli 2016

00:00 WITA

Bangli

5938 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Bangli, suaradewata.com – Kematian seniman drama gong legendaris, I Wayan Tarma yang lebih dikenal dengan nama Dolar, masih menyisakan duka mendalam bagi teman, kerabat dan keluarganya. Terlebih salah satu keinginannya, untuk bisa kembali membangkitkan kejayaan drama gong belum bisa diwujudkannya. Karena itu dalam pesannya yang disampaikan kepada anaknya, Dolar sempat menginginkan agar generasi muda bisa mengembalikan kejayaan drama gong yang telah melambungkan namanya melalui duet Petruk-Dolar.     

Hal ini secara tersirat disampaikan sejumlah kerabat dan anak-anak almahum. I Nengah Widia salah satu kerabat keluarga Dolar menuturkan, kecintaan almarhum terhadap dunia seni peran khususnya drama gong telah melekat sejak usia belasan tahun. “Awalnya, almarhum memulai kariernya dan biasa pentas dari banjar ke banjar. Selain itu, Dolar juga biasa melatih masyarakat disini dalam bidang kesenian,” ungkapnya saat ditemui di rumah duka, Minggu (10/07/2016). 

Bakat seni Dolar diakui, didapat secara otodidak. “Kesederhanaan Dolar yang membuatnya menjadi salah satu pemain drama yang sampai saat ini begitu dikenal masyarakat. Kalau Dolar muncul, belum ngomong pun sudah membuat penonton tertawa,” kenangnya. Selain itu, plesetan-plesetan yang disampaikan secara spontan membuat Dolar sampai saat ini belum ada yang bisa menggantikan.   

Sementara itu, I Komang Adi Surdana anak bungsu dari Dolar menyampaikan, semasa hidupnya ayahnya dikenal sebagai sosok yang sangat humoris. “Dalam menasehati dan mengarahkan anak-anaknya, Bapak tetap bisa tampil sebagai sosok yang humoris,” ujarnya. Namun dibalik itu, diakui, tersirat ketegasan yang juga tetap dia tunjukkan. 

Karena itu sepeninggal almarhum, keluarganya benar-benar sangat berduka kehilangan sosok yang begitu dicintainya. Disampaikan juga, semasa sakit, almarhum juga sempat menyampaikan keinginannya untuk bisa membangkitkan seni drama gong yang kini begitu terpuruk. “Harapan terbesar bapak sebelum meninggal, bisa mewariskan bakat seni kepada anak-anaknya dan generasi muda. Selain itu, kesenian drama gong agar bisa kembali dilestarikan,” ungkapnya. 

Sebelumnya, Dolar menghembuskan nafas terakhirnya di RSU Bangli, pada hari Sabtu (09/07/2016) pukul 05.30 wita pagi. Saat itu, almarhum yang tiba di RSU Bangli pukul 04.30 wita diantar keluarganya sudah dengan kondisi kritis, dengan keluhan muntah darah kental sebanyak dua kali dan berak hitam. Sebelum sempat mendapat rawat inap, hanya berselang sejam setelah ditangani tim medis, Dolar dinyatakan sudah meninggal dunia. 

Tindak lanjut dari itu, karena kematian Dolar bertepatan dengan hari Tumpek Landep sehingga untuk sementara jazadnya terpaksa dititip di ruang jenazah RSU Bangli. Sementara sesuai kesepakatan hasil rapat pihak keluarga dan atas petunjuk dari Sulinggih, rencananya prosesi nyiramin ( memandikan jenazah ) akan dilakukan pada hari Jumat (15/7/016). “Sementara untuk upacara ngaben akan dilakukan pada hari Sabtu (16/7/2016) mendatang,” pungkasnya. (ard/gus)


Komentar

Berita Terbaru

\