Arus Balik Lebaran Capai Puncaknya, Pendatang Ilegal Dipulangkan Paksa
Minggu, 10 Juli 2016
00:00 WITA
Karangasem
3853 Pengunjung
suaradewata
Amlapura, suaradewata.com -Arus balik lebaran di Pelabuhan Padang Bai, Karangasem, mencapai puncaknya Minggu (10-7-2016), belasan ribu pendatang dari wilayah NTB dan NTT tiba di Bali melalui pintu masuk Padang Bai, namun sebagian besar arus balik lebaran tersebut adalah mereka yang bekerja dan tinggal di beberapa kota besar seperti Surabaya, Jogjakarta dan Jakarta, artinya mereka hanya melintas di Bali.
Wakapolres Karangasem Kompol AA Ketut Mudita, kepada wartawan mengatakan, untuk mengantisipasi arus balik lebaran ini pihaknya telah mengerahkan puluhan personil gabungan dari BKO Polres Karangasem dan anggota dari Polsek Kawasan Laut Padang Bai, untuk melakukan pengamanan sekaligus pemeriksaan ketat terhadap seluruh kendaraan, orang dan barang myang baru turun dari kapal.
“Sekarang ini puncaknya, karena Senin besok para pemudik ini sudah harus ngantor dan bekerja seperti biasa. Kita sudah memperketat penjagaan dan pemeriksaan di pintu masuk pelabuhan,” ujar Wakapolres.
Seluruh kendaraan, penumpang dan barang diperiksa surat-suratnya dan dilakukan penggeledahan dengan menggunakan metal detektor dan Spy Mirror. Ini dilakukan untuk mencegah masuknya bahan peledak dan barang berbahaya lainnya yang ada kaitannya dengan aksi terorisme, apalagi pasca tragedi ledakan bom di halaman Mapolres Surakarta.
Saking ketatnya pemeriksaan, tak satupun kendaraan atau pendatang yang lolos dari pemeriksaan petugas. Hanya saja sejauh ini pihaknya belum menemukan adanya barang berbahaya, seperti bahan peledak atau senjata tajam. Selain itu terhadap pendatang yang masuk tanpa identitas lengkap, pihaknya juga mengambil tindakan tegas dengan memulangkan paksa pendatang bersangkutan kedaerah asalnya.
“Tetap kita lakukan pemeriksaan identitas pendatang yang masuk ke Bali melalui Padang Bai, kalau ditemukan ada pendatang yang tidak membawa KTP atau identitasnya tidak jelas, kita ambil tindakan dengan memulangkan mereka kedaerah asalnya,” tegasnya. untuk diketahui, hingga saat ini sudah puluhan pendatang yang dipulangkan kedaerah asal mereka karena tidak membawa KTP atau identitas lain. Dan untuk Minggu (10-7-2016) saja ada lima orang pendatang ilegal tanpa KTP yang ditindak dengan pemulangan paksa kedaerah asal mereka, di Lombok dan Bima.nov/aga
Komentar