PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Pilkada Buleleng, Kapolres Siapkan Pasukan Penuh

Senin, 04 Juli 2016

00:00 WITA

Buleleng

4054 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Buleleng, suaradewata.com – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Buleleng yang diagendakan berlangsung tanggal 15 Februari 2017 mendapat perhatian serius dari Polres Buleleng. Selain melibatkan seluruh pasukan yang ada di tubuh Polres Buleleng, akan ditambah dengan pasukan Brimbob dan Dalmas Polda Bali yang diperkirakan sekitar 4 SSK (Satuan Setingkat Kompi).

“Ini Pilkada satu-satunya di Bali sebab hanya di Buleleng yang ada jadwal Pilkada pada tahun 2017. Selain penjagaan maksimal, kami pun membuat sekat-sekat di setiap perbatasan kabupaten yang menjadi batas Kabupaten Buleleng,” ujar Kapolres Buleleng, AKBP Made Sukawijaya, Senin (4/7).

Menurut Sukawijaya, saat ini pihaknya sudah memiliki peta sejumlah titik rawan yang mengadopsi titik rawan masalah pada Pilkada Buleleng sebelumnya. Dimana, ada peningkatan status dari yang awalnya ditetapkan “Aman” menjadi “Rawan” terhadap sejumlah titik Tempat Pemilihan Suara (TPS) di sejumlah desa yang ada di Kabupaten Buleleng.

Menurutnya, penempatan pasukan pun akan terbagi menjadi tiga titik yakni kawasan Buleleng Timur, Buleleng Tengah, dan Buleleng Barat. Dimana, lanjut Sukawijaya, penempatan tersebut khusus dilakukan untuk menjangkau titik rawan yang sebagian besar jauh dari jangkauan Polres Buleleng.

Kerjasama dengan Polres lain pun dilakukan dalam pembangunan sekat pengaman di daerah perbatasan. Dikatakan, sejumlah personil Polres Tabanan pun juga akan diminta bantuan untuk penempatan personil di kawasan sekat wilayah antar Kabupaten Buleleng dengan Kabupaten Tabanan.

Sedangkan di kawasan Timur akan bekerjasama dengan Polres Karangasem serta Polres Bangli yang akan turut dimintai bantuan melakukan pengamanan kawasan perbatasan yang dinilai  rawan.

Intinya, lanjut Sukawijaya, semua sudah dikordinasikan untuk melakukan pengamanan Pilkada Buleleng 2017 karena menjadi daerah satu-satunya di Bali yang melaksanakan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati.

Dikonfirmasi terkait kesiapan lain, Sukawijaya mengaku pihaknya saat ini sudah rutin melakukan patroli dan menginstruksikan hal tersebut ke seluruh Polsek di wilayah hukum Polres Buleleng.

Ia pun mengaku belum bisa melakukan hal yang lebih terutama penempatan personil yang diluar lingkup oprasional kegiatan Polres Buleleng. Hal tersebut dilakukan terkait belum cairnya anggaran Pilkada pasca dilakukan penandatangan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) dengan Pemerintah Kabupaten Buleleng pada tanggal 3 Mei 2016 lalu. Yang dalam anggaran tersebut, telah disepakati akan cair sekali tahun anggaran tahun 2016 dengan total anggaran mencapai Rp71 Miliar.

Untuk anggaran pengamanan, Polres Buleleng mendapat porsi tertinggi kedua setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) Buleleng yakni sebesar Rp14.824.127.500.

“Jika saya mulai kerahkan personil untuk ditempatkan ke titik-titik rawan, terlebih gunakan anggaran Polres yang tidak bisa dipakai diluar kegiatan rutin Polres Buleleng maka jelas akan jadi temuan nanti. Apalagi menalangi duluan, itu tidak mungkin karena tetap akan menimbulkan masalah di internal kami,” kata Sukawijaya memaparkan.

Terkait dengan dugaan demobilisasi masyarakat luar Buleleng pasca hari raya Idul Fitri, ia pun mengaku tetap mengantisipasi kondisi tersebut. Menurutnya, ia pun turut mengantisipasi munculnya penggelembungan suara akibat perpindahan pendukuk dalam jumlah besar ke Buleleng.

Ironisnya, sampai saat ini belum ada laporan atau informasi terkait jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) dari pihak KPU yang disampaikan kepada Polres Buleleng. Dimana, lanjutnya, diharapkan dengan adanya DPT tersebut akan memperkecil kemungkinan terjadi penggelembungan yang bisa menjadi situasi kurang kondusif.

“Tapi saya yakin dan tetap berdoa agar Pilkada Buleleng berjalan aman. Masyarakat di Bali secara umumnya sudah banyak yang cerdas dan SDMnya (Sumber Daya Manusia) tinggi. Dan yang paling membuat saya merasa tenang adalah pasukannya hampir mendekati ideal. Daripada saya di Kepulauan Karimun, hanya 470 personil dan luar biasa harus berpikir keras melakukan pengamanan saat Pilkada,” pungkasnya.adi/aga


Komentar

Berita Terbaru

\