PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Harga Sembako Stabil Pada Ramadhan dan Menjelang Hari Raya Idul Fitri

Jumat, 01 Juli 2016

00:00 WITA

Nasional

7639 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Opini, suaradewata.com - Seperti biasa, pada Bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri  tiap tahunnya, harga sembako, misalnya  minyak, gula, beras, telur , dan  mengikuti harga bawang, cabai, daging ayam, daging sapi, mengalami kenaikan.  Hal ini dikarenakan setiap Ramadhan dan menjelang lebaran konsumsi masyarakat biasanya akan meningkat 40-60 persen dari hari biasanya terhadap barang-barang tersebut. Berbagai pihak meminta kepada pemerintah untuk mengantisipasi kenaikan harga barang-barang tersebut  dan  berharap jangan  sampai kenaikan harga memberatkan rakyat, khususnya umat Islam sehingga mereka  bisa khusyuk menjalankan ibadah di bulan Ramadhan. 

Dalam mengantisipasi kenaikan barang-barang tersebut, pemerintah telah melakukan langkah-langkah antara lain dengan melakukan kebijakan operasi pasar dan menjamin semua pasokan bahan-bahan pokok utama tersebut selama bulan suci Ramadhan sampai Hari Raya   tersedia. Untuk lancarnya kegiatan tersebut maka pemerintah  mengamankan semua jalur distribusi bahan-bahan kebutuhan pokok agar tidak disalahgunakan dan dimanfaatkan pihak spekulan hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri. 

 Dalam melakukan operasi pasar  untuk menekan harga pangan maka pemerintah menjual paket sembako murah, menjual cabai, bawang merah, dan daging sapi dengan harga terjangkau.  Harga daging dapat ditekan hingga Rp75.000 per kg, cabai Rp18.000 per kg, beras Rp17.500 per kg, bawang di tingkat petani sudah ada menyentuh Rp.8000. Operasi pasar ini dicanangkan pemerintah tidak akan berhenti hanya saat momen Ramadhan dan Idul Fitri semata. Namun, akan berlanjut setelahnya sebagai solusi jangka pendek untuk memotong rantai distribusi pangan.  Asumsinya, jika distribusi beras melewati sembilan jalur dan setiap jalur mengambil keuntungan 10%, maka sampai jalur kesembilan keuntungan yang diambil sudah 90%. Sebab itulah, pemerintah berusaha memotong rantai distribusi ini agar produk pangan yang sampai ke masyarakat tidak terlalu tinggi harganya.

Operasi pasar, pada bulan Ramadhan ini pemerintah melakukannya secara besar-besaran, seluruh titik di Indonesia ada 4.000 setiap hari di Bulan Ramadhan dan setelah Ramadhan. Solusi jangka pendek adalah operasi besar-besaran untuk menghadapi Idul Fitri. Program ini berkat inisiasi dari pemerintah dalam hal ini Kementan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Koperasi dan UKM. Selain itu, atas partisipasi dari Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) dan beberapa perusahaan besar lainnya, maka dapat memotong rantai pasok dari  petani langsung ke konsumen. Kemudian dari perindustrian, perusahaan besar seperti Bimoli, Filma, Japfa langsung ke toko tani dan masyarakat sehingga jalur distribusnya tidak panjang, harga dapat ditekan ketika dijual dimasyarakat.

Langkah pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membentuk tim lintas kementerian untuk memperpendek rantai distribusi pangan, dalam upaya menekan gejolak harga saat Ramadhan dan jelang Idul Fitri terus mendapatkan apresiasi. Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto menerangkan langkah pemerintah membentuk tim lintas kementerian untuk memperpendek rantai distribusi pangan  efektif untuk menurunkan harga. Pemangkasan rantai pasokan pangan perlu dilakukan pemerintah agar harga pangan tidak terus melonjak,  memberikan kemudahan-kemudahan dan  memberikan angin segar bagi masyarakat untuk bisa ‎menurunkan harga. Berharap, pasca kebijakan ini dicetuskan, sejumlah intansi yang mengurusi pasokan pangan bisa melakukan akselerasi ataupun percepatan untuk bisa mengikuti arah yang diinginkan Presiden.

Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Darmin Nasution mengklaim, bahwa saat ini beberapa harga pangan dan bahan kebutuhan pokok lainnya relatif stabil. Bahkan harga daging sapi saat ini  cenderung lebih menurun, meskipun tidak terlalu besar. Harga bahan kebutuhan pokok yang hingga saat ini masih mengalami lonjakan hanya gula pasir, sementara, komoditas lainnya seperti cabai, bawang merah, dan minyak goreng sudah mengalami penurunan. Harga beras juga relatif stabil dan tidak ada masalah. Situasi harga pangan saat ini jauh lebih terkendali dibanding tahun-tahun sebelumnya. ‎Sehingga menjelang lebaran ini,  kita percaya masyarakat bisa lebih tenang.

Melonjaknya harga pangan dan bahan kebutuhan pokok di tingkat pedagang antara lain disebabkan oleh panjangnya rantai pasok distribusi pangan. Pedagang perantara menjadi dalang panjangnya rantai pasok distribusi pangan, sehingga berdampak pada harga sembako yang sampai di konsumen menjadi tinggi. Selama ini permintaan  terhadap bahan pangan memang cukup tinggi, terutama di bulan  Ramadhan dan menjelang lebaran sehingga banyak pihak yang mengambil keuntungan. Sayangnya, pengambilan keuntungan tersebut tidak dilakukan secara wajar akibatnya harga di pasaran menjadi melonjak.

Banyaknya mafia pangan yang bermain maka menyebabkan rantai pasok distribusi pangan menjadi panjang, karena mereka memanfaatkan kebutuhan masyarakat yang tinggi dari konsumen.    Sementara kalau  operasi pasar yang dilakukan pemerintah,  dari produsen langsung ke konsumen, harganya akan relatif stabil dan terjangkau dimasyarakat. Oleh‎ karenanya diharapkan masyarakat dalam  membeli sembako di operasi pasar yang digelar pemerintah, harus melakukannya  dengan wajar dan tidak membeli dengan  jumlah yang sangat besar untuk kemudian dijual kembali. Karena operasi pasar ini dimaksudkan agar produk pangan dari produsen dapat sampai langsung kepada konsumen, sehingga harganya pun tidak tinggi.

Apabila ada oknum masyarakat yang membeli  pada operasi pasar secara besar-besaran bukan untuk konsumsi tetapi untuk dijual kembali sama saja mereka dengan mafia pangan yang hanya menyengsarakan masyarakat karena mereka hanya mencari keuntungan ditengah masyarakat yang menghadapi kesulitan harga yang tinggi di tingkat eceran.   Oleh karenanya  jaminan penegakan hukum bagi pihak-pihak yang melakukan tindakan-tindakan yang merugikan harus dilakukan, baik di tingkat petani maupun masyarakat.           

Dengan adanya operasi pasar dan kegiatan-kegiatan lainnya yang dilakukan pemerintah untuk menekan tingginya harga-harga pangan di pasaran pada saat Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 2016, maka masyarakat tidak perlu takut akan mahalnya harga kebutuhan pokok karena pemerintah menjamin harganya akan terjangkau  oleh masyarakat khususnya umat Muslim sehingga tetap  khusyuk  dalam menjalankan ibadah puasa dan merayakan hari kemenangan.

 

Sasman S.Sos :  Pemerhati Masalah Sosial


Komentar

Berita Terbaru

\