PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Awas Cuaca Buruk, Desa Belandingan Paling Rawan Bencana

Kamis, 30 Juni 2016

00:00 WITA

Bangli

3636 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Bangli, suaradewata.com – Memasuki musim penghujan, dibeberapa daerah di Bali mulai diguyur hujan deras, termasuk Kabupaten Bangli. Kondisi ini tentunya menimbulkan kekhawatiran terhadap terjadinya bencana alam seperti tanah longsor dan pohon tumbang. Terlebih ke depan cuaca buruk angin kencang berpotensi kembali terjadi. Demikian disampaikan  Gede Sudiarta Ketua Forum Penanggulangan Rawan Bencana (FPRB) Propinsi Bali saat memberikan arahan dalam sosialisasi penanggulangan bencana di Desa Belandingan, Kintamani Kamis(30/6/2016) di Wantilan Desa setempat. 

Untuk daerah Bangli, kata dia, termasuk daerah rawan bencana karena kondisi geogratis daerahnya yang kebanyakan perbukitan.  “Dipilihnya Desa Belandingan sebagai tempat sosialisasi, karena sesuai hasil survey dan pemetaan, Desa Belandingan  merupakan daerah  Kawasan Rawan Bencana  II(KRB II)"ungkapnya. Sebab, daerah ini letaknya   dibawah bukit dan diatas Desa Songan sehingga akan lebih memungkinkan terjadinya bencana seperti yang terjadi  banjir bandang di tahun 2012 lalu. “Disamping itu juga dekat dengan Gunung Batur bila sewaktu-waktu terjadi gempa vulkanik,tanah retak akibat kemarau panjang,angin puting beliung agar masyarakat waspada terhadap adanya tanda tanda tersebut'"jelasnya. 

Dia berharap,  dengan sosialisasi seperti ini masyarakat Desa Belandingan  melakukan persiapan dari potensi segala bentuk bencana dan bahaya yang mungkin menerjang agar menjadi Desa tangguh bencana.  Selain sosialisasi, FPRB juga melaksanakan safari kesehatan. 

Sementara itu Kalak BPBD Bangli I Wayan Karmawan  menjelaskan,  bahwa potensi bencana memang sudah di petakan oleh BMKG dan sudah membuat perencanaan penanganan bencana berbasis masyarakat. “Kami sudah merancang untuk penanganan bencana berbasis masyarakat  melalui sosialisasi ,protap dan gladi"jelasnya. Namun demikian ada hal yang menjadi persoalan dalam pelaksanaan nanti ,yakni kurangnya tenaga. “Kami sudah pernah mengusulkan untuk  tenaga  ditambah dan juga sarana dan prasarana juga kurang" pungkasnya. ard


Komentar

Berita Terbaru

\