Infrastruktur Jalan Belum Memadai di Karangasem
Rabu, 29 Juni 2016
00:00 WITA
Karangasem
3552 Pengunjung
suaradewata
Denpasar, suaradewata.com - Kantong-kantong kemiskinan di Bali, sebagian besar ada di wilayah Karangasem. Selain karena rata-rata merupakan daerah kering dan tandus, akses berupa insfrastruktur jalan yang belum memadai juga memicu tingginya angka kemiskinan di Bumi Lahar itu.
Kondisi inipun disuarakan masyarakat saat Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Bali Nyoman Suyasa, menjaring aspirasi masyarakat di Karangasem dalam masa reses tanggal 20-25 Juni lalu. Dalam reses di daerah Kubu, Karangasem, misalnya, mayoritas masyarakat mengusulkan pembangunan infrastruktur jalan.
"Sampai saat ini, masih banyak desa di wilayah ini yang jalannya belum diaspal ataupun disemen beton. Keberadaan infrastruktur jalan yang tidak memadai ini, tentunya sangat berpengaruh terhadap suplai air bersih yang sampai saat ini masih menggunakan mobil tangki ke wilayah itu," tutur Suyasa, di Denpasar, Rabu (29/6).
Khusus untuk daerah pedalaman, kata dia, air sama sekali tidak bisa masuk karena ketiadaan akses jalan. Untuk memenuhi kebutuhan airpun, masyarakat hanya mengandalkan cubang. Itu pun bisa terisi saat musim hujan.
"Kalau jalan tidak ada, pengiriman air bersih tidak bisa dilakukan, apalagi di pedalaman. Oleh karenanya, kebutuhan masyarakat adalah infrastruktur jalan dan air bersih yang paling mendesak dan harus segera direalisasikan,” ujar Suyasa, yang juga anggota Komisi III DPRD Bali.
Dalam reses di daerah Selat, Karangasem, Suyasa menerima usulan masyarakat terkait perbaikan tempat suci seperti Pura Paibon, Pura Dania, Pura Desa dan pura lainnya. "Karena itu dalam reses kali lalu, masyarakat di Selat mempertanyakan pencairan dana hibah yang sudah diusulkan sejak tahun 2015 lalu," jelasnya.
Sampai saat ini, imbuh Suyasa, usulan masyarakat berupa permohonan dana hibah kepada Gubernur Bali yang difasilitasi angota dewan, juga tak kunjung cair. Akibatnya, masyarakat tidak bisa berbuat banyak terhadap rencana program pembangunan atau perbaikan tempat suci.
Mencermati aspirasi masyarakat tersebut, Suyasa berpandangan bahwa dana hibah masih sangat diharapkan oleh masyarakat Bali, tak terkecuali di Karangasem. Bantuan hibah dari pemerintah Provinsi Bali sangat ditunggu oleh masyarakat, karena hibah tersebut dirasakan sangat membantu masyarakat untuk pembangunan.
"Dana hibah juga mampu meningkatkan kegiatan pembangunan, yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat. Itu sebabnya, masyarakat sangat mengharapkan dana hibah ini segera direalisasikan,” tandas Suyasa, yang juga Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Karangasem ini. san
Komentar