Tak Kantongi Ijazah S1, Tunjangan Profesi Ratusan Guru di Bangli Terancam
Selasa, 28 Juni 2016
00:00 WITA
Bangli
3840 Pengunjung
Bangli, suaradewata.com – Kebijakan pemerintah agar para guru berijazah strata satu (S1), mengancam ratusan guru di Bangli tidak bisa menikmati tunjangan profesi sebesar satu kali gaji. Fatalnya, sesuai catatan dari Disdikpora Bangli, sebanyak 327 guru belum mengantongi ijazah S1 dari berbagai jenjang pendidikan. Akibatnya, dipastikan tunjangan profesi mereka tidak akan bisa dinikmati.
Sekdisdikpora Bangli I Nyoman Sedana didampingi Kabid Ketenagaan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bangli I Dewa Ayu Udayani, menjelaskan sesuai data terakhir, jumlah guru yang belum mengantongi ijazah S1 mencapai 327 orang. Rinciannya, untuk jenjang Taman Kanak-kanak (TK) 112 orang, SD 185 orang, SMP 15 orang, SMA/SMK sebanyak 15 orang. “Kebanyakan yang belum berijiazah S1 adalah guru SD. Selain itu, rata-rata usianya sudah tua dan jelang pensiun,” ungkapnya saat dihubungi Selasa (28/06/2016)
Disampaikan, sesuai ketentuan yang berlaku yang tidak mengantongi S1, maka konsekuensinya tunjangan profesi sebesar satu kali gaji tidak bisa didapatkan. Sebab, lanjutnya, mereka yang belum mengantongi ijazah S1 tidak bisa menjadi peserta sertifikasi untuk mendapat sertifikat pendidik sebagai guru professional.
Hal ini diatur dalam Permenneg PAN-RB Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional guru dan angka kreditnya, ditegaskan bagi guru yang masih memiliki golongan II/a sampai dengan II/d, belum memperoleh S1 tidak bisa disesuaikan jabatannya sebagai Guru Pertama. Pada pasal 40 ayat 2 permenpan-RB 16 Tahun 2009 juga disebutkan guru yang memiliki golongan III/a/Penata Muda apabila tidak memperoleh S1, kenaikan pangkat setinggi-tingginya adalah Penata Tingkat I, golongan ruang III/d atau pangkat terakhir yang sudah dimilki.
Selain itu, dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 yang menyebutkan guru harus S1 paling pambat Desember 2015. Supaya jenjang pendidikan itu kedepannya tidak menimbulkan persoalan yang lebih serius, seluruh guru tersebut sudah disarankan untuk meningkatkan kualifikasi, salah satunya mengikuti pendidikan di Universitas Terbuka yang menawarkan program jarak jauh. “Untuk kualifikasi guru, program ini sudah terus kita dorong dari dulu,” tegasnya.ard
Komentar