PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Anie Asmoro Lolos Jadi Komisioner KPPAD Bali

Senin, 27 Juni 2016

00:00 WITA

Denpasar

2050 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Denpasar, suaradewata.com – Setelah sempat diprotes karena diduga masih aktif sebagai anggota partai politik, nama Anak Agung Sagung Anie Asmoro akhirnya dinyatakan lolos dalam fit and proper test (uji kepatutan dan kelayakan) calon anggota Komisi Penyelenggara Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Bali yang dilaksanakan oleh Komisi IV DPRD Bali.

Dengan demikian, maka Anie Asmoro terpilih sebagai salah satu komisioner KPPAD Provinsi Bali bersama empat nama lainnya. Adapun keempat nama lainnya yang juga dinyatakan lolos adalah I Ketut Anjasmara, Ni Luh Gede Yastini, Eka Santhi Indri Dewi dan Made Ariasa. Kelima nama tersebut menyisihkan tiga calon komisioner lainnya, yakni Nengah Selamet, Gayatri, dan Anak Agung Gde Indrawan Diputra.

"Kelima nama yang lolos dalam fit and proper test ini akan segera kami kirim ke Pak Gubernur Bali agar segera ditetapkan dan dilantik sebagai anggota KPPAD Bali," papar Ketua Komisi IV DPRD Bali Nyoman Parta, saat mengumumkan hasil fit and proper test ini di Gedung Dewan, Senin (27/6/2016).

Menurut dia, kelima nama ini lolos, berdasarkan akumulasi nilai yang diberikan oleh anggota Komisi IV DPRD Bali dalam fit and propertest. I Ketut Anjasmara misalnya lolos dengan raihan nilai tertinggi, 3195. Perolehan nilai Anjasmara ditempel ketat AA Sagung Anie Asmoro yang mendapatkan nilai 3190. Selanjutnya Ni Luh Gede Yastini meraih nilai 3140, Eka Santhi Indri Dewi dengan nilai 3135 dan Made Ariasa mendapatkan nilai 2760.

Menariknya, kelima nama yang dinyatakan lolos ini semuanya masih berdasarkan hasil seleksi Timsel KPPAD Bali. Padahal usai fit and proper test beberapa waktu lalu, Komisi IV DPRD Bali sempat meminta dua nama lagi kepada Gubernur Bali untuk mengikuti fit and proper test. Sebab, mayoritas nama-nama yang disodorkan Timsel, tidak memenuhi syarat.

"Memang kita sempat minta dua nama lagi. Tetapi setelah kita koordinasikan, ternyata untuk proses seleksi itu butuh waktu 4 sampai 5 bulan. Sementara di sisi lain, persoalan anak ini sudah sangat mendesak. Akhirnya kita sepakat untuk memaksimalkan nama-nama yang ada," jelas Parta.

Tentang beberapa nama yang sebelumnya disebut-sebut sempat mengundurkan diri serta diduga masih aktif sebagai anggota partai politik, Parta menjelaskan, pihaknya sudah mempertimbangkan hal tersebut. Demikian halnya mengenai dugaan ada nama-nama titipan, politisi asal Gianyar itu menampiknya.

"Kami berikan pembobotan secara obyektif. Tidak ada titipan dari manapun. Kami nilai dari sisi performance, penguasaan materi, kepemimpinan, koordinasi dan komitmen," tandas Parta, yang juga anggota Fraksi PDIP DPRD Bali.
Khusus mengenai nama Made Ariasa, yang tetap diloloskan meskipun sempat mengaku capek saat fit and proper test, Parta menjelaskan, Ariasa mengatakan ingin mundur lantaran capek mengurus Program Keluarga Harapan (PKH) di Gianyar. "Tetapi dibandingkan tiga nama yang tidak lolos, nilai Ariasa tetap unggul," tegasnya.

Bagaimana dengan AA Sagung Anie Asmoro yang sebelumnya dituduh masih aktif sebagai kader Partai Golkar? Tentang hal ini Wakil Ketua Komisi IV DPRD Bali Nyoman Wirya, menjelaskan, pihaknya sudah memastikan bahwa yang bersangkutan bukan kader “beringin” lagi.

"Sudah konfirmasi ke Partai Golkar dan memang benar yang bersangkutan sudah mundur dari Golkar. Yang bersangkutan juga berkomitmen untuk fokus di KPPAD," pungkas Wirya, yang juga anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Bali. san


Komentar

Berita Terbaru

\