PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Prof Suweta: Penyadaran Berbahasa Bali Dalam Keluarga Sangatlah Penting

Minggu, 12 Juni 2016

00:00 WITA

Buleleng

5036 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Buleleng, suaradewata.com – Bahasa Bali di daerahnya sendiri harusnya bukan hanya diterapkan dalam ilmu atau teori semata. Namun, bahasa ibu ini harus dipraktekkan serta dibahasakan baik formal maupun informal. Dan, hal itu sangat bergantung pada pentingnya penyadaran keberadaan Bahasa Bali di lingkungan keluarga.

Demikian dikatakan Profesor Dr Drs I Made Suweta, M.Si pada Minggu (12/6/2016). Dia menilai, keberadaan Bahasa Bali bukan hanya sebatas sebagai salah satu mata pelajaran di bangku sekolah. “Berbahasa Bali perlu dibudayakan dalam kehidupan bermasyarakat untuk melestarian bahasa di tengah derasnya arus globalisasi,” kata Suweta.

Menurutnya, baik guru, orangtua siswa, dan masyarakat umum di Bali harus turut menjaga serta melestarikan Bahasa Bali. Sehingga, bahasa yang merupakan bahasa ibu itu tetap bertahan di era perkembangan zaman.

Dikatakan, lingkungan keluarga memiliki andil dan pengaruh kuat dalam kebiasaan menggunakan Bahasa Bali terhadap anak-anak. Di Bali, sambungnya, berbahasa Bali dan mengajarkan anak-anak menggunakan bahasa tersebut patut dilestarikan sehingga tidak sampai punah atau sengaja melupakan bahasa Bali.

“Anak-anak dibentuk dan diajarkan berbahasa Bali, sor singgih, dengan tutur Bahasa Bali yang benar. Sering terjadi dari kecil orangtua lebih condong mengajarkan berbahasa Indonesia sehingga anak tidak terbiasa atau jarang berbahasa Bali. Lingkungan keluarga dan masyarakat sangat berpengaruh dalam edukasi bahasa Bali,” ucapnya.

Sementara itu, pada kalangan pendidik seperti guru memiliki peran menempatkan penggunaan satu hari wajib berbahasa Bali dari tujuh hari dalam seminggu. Campur tangan pemerintah dapat membantu aturan pendidik khususnya di Buleleng.

“Pemerintah wajib turun tangan dan membuat perencanaan menjaga bahasa Bali. Idealnya setiap instansi pemerintah dan swasta menerapkan satu hari tertentu dalam satu minggu untuk wajib Bahasa Bali,” paparnya.

Upaya mengimplementasikan Bahasa Bali agar mampu menyentuh sampai pada pendidikan karakter anak, menumbuhkan jiwa kecintaan terhadap adat istiadat dan budaya Bali. Terlebih, pemerintah saat ini sedang gencar mengangkat tenaga penyuluh bahasa Bali. Sehingga, menurut Prof Suweta, pengangkatan tenaga penyuluh bahasa Bali tersebut tentu tidak akan rugi sehingga penerapannya dilapangan tentu dirasakan sangatlah penting. adi

 


Komentar

Berita Terbaru

\