PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Gelombang Tinggi, Pendapatan Pengelola Wisata Air Melorot

Jumat, 10 Juni 2016

00:00 WITA

Denpasar

3535 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Denpasar, suaradewata.com – Gelombang tinggi menghantam pesisir selatan Pulau Dewata, hampir sepekan terakhir. Kondisi tersebut memicu air laut meluap, dan mengakibatkan pantai-pantai yang ramai dikunjungi wisatawan menjadi sepi, tak terkecuali Pantai Kuta.

Bukan itu saja, luapan air laut bahkan juga menggenangi landasan pacu Bandara Internasional Ngurah Rai. Cuaca ekstrim ini, tidak saja terjadi di Pulau Dewata. Sebab pesisir selatan Pulau Jawa dan dan Pulau Sumatera juga mengalami hal serupa.

Kondisi ini berdampak pada banyak hal. Selain terjadi abrasi pantai di mana-mana, pendapatan para pengelola wisata air juga melorot akibat gelombang ganas ini.

"Kondisi yang terjadi sepekan ini tentu memberi pengaruh. Salah satunya adalah penurunan income pengelola wisata air, karena tamu tidak berani main di pantai," tutur anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Bali Wayan Rawan Atmaja, di Gedung DPRD Bali, Jumat (10/6/2016).

Khusus untuk hal ini, ia tak menampik bahwa hal itu tentu sulit untuk diantisipasi. Sebab ini murni sebuah fenomena alam. "Khusus soal gelombang tinggi dan air laut pasang seperti ini tentu sulit diantisipasi. Ini fenomena alam. Paling yang bisa dilakukan adalah waspada," tutur politisi Partai Golkar asal Badung itu.

Hanya saja, imbuh Rawan, berbeda konteksnya dengan dampak yang diakibatkan fenomena alam ini. Misalnya terkait abrasi pantai yang terjadi hampir di seluruh pesisir pantai selatan Bali.

"Di mana-mana di pantai selatan pasti kena abrasi. Apalagi air laut masuk sampai hotel-hotel dan restoran yang terletak di bibir pantai," ucap Rawan, yang juga anggota Komisi IV DPRD Bali.

Terkait abrasi pantai ini, Rawan mendorong pemerintah agar bisa menjemput bola. Pemerintah, menurut dia, harus mengecek kondisi pantai-pantai yang tergerus akibat gelombang tinggi ini. Apabila ditemukan pantai yang mengalami abrasi, maka langsung mengambil langkah cepat sehingga kondisinya tidak menjadi semakin buruk.

"Pemerintah, harus jemput bola. Harus dicek serius ke lapangan. Kalau ada masalah, harus konkrit tindakannya. Dinas PU dan instansi terkait, harus gerak cepat. Mereka harus bersinergi dalam mengatasi kondisi yang terjadi di lapangan akibat gelombang tinggi ini," pungkas Rawan. san


Komentar

Berita Terbaru

\