Duh Kejamnya, Bayi Ini Disiram dengan Air Panas
Rabu, 01 Juni 2016
00:00 WITA
Karangasem
8454 Pengunjung
ilustrasi
Karangasem, suaradewata.com – Malang menimpa KM seorang bayi berusia 2,5 bulan di Banjar Lebah, Desa Purwakerti, Kecamatan Abang, Karangasem. Bayi dari Ni Ketut Marsiani (25) ini tidak henti-hentinya menangis menahan rasa sakit dari luka melepuh di sekujur tubuhnya.
Bayi malang itu diduga menjadi korban kejahatan terhadap anak-anak. Hanya saja, sampai sejauh ini identitas pelakunya masih belum terungkap. Terlebih, kasus ini awalnya tidak dilaporkan ke pihak Kepolisian.
Kendati demikian, penyidik Satuan Reserse dan Kriminal (Sat Reskrim) Polres Karangasem masih menyelidiki lebih jauh kasus yang terjadi pada Minggu (29/5/2016) sekitar pukul 15.00 Wita ini.
“Anggota kami saat ini tengah mendalami penyelidikan kasus ini. Olah TKP (tempat kejadian perkara) sudah dilakukan termasuk memeriksa sejumlah saksi,” tegas Kapolres Karangasem AKBP Sugeng Sudarso didampingi Kapolsek Abang AKP Nyoman Sugita Yasa, dan Kasat Reskrim Polres Karangasem AKP Noor Megantara dalam gelar perkara ke awak media, Rabu (1/6/2016).
Kejadian sadis yang menimpa bayi malang tersebut diketahui oleh saksi Nengah Sudiani yang tidak lain bibi sekaligus adik ipar ibu korban. Saksi lainnya adalah nenek korban yang saat itu tengah menyapu di halaman.
Pada saat kejadian, korban dalam kondisi tertidur pulas bersama kakaknya Made Merta yang berusia 3 tahun. Saat itu, korban ditinggal sebentar oleh ibunya, Ni Ketut Marsiani, untuk pergi ke warung tidak jauh dari rumahnya.
Beberapa menit kemudian, tiba-tiba korban menangis dengan keras. Sementara bibi dan nenek korban yang mendengar tangisan itu langsung bergegas masuk ke dalam kamar tempat korban ditidurkan. Ternyata tubuh korban didapati telah melepuh akibat tersiram air mendidih.
Ibu korban yang baru pulang dari warung langsung kaget dengan kejadian yang menimpa anaknya. Pasalnya, itu untuk kali kedua bayinya disiram air panas oleh orang tak dikenal.
Tak ingin terjadi sesuatu dengan bayinya, Ketut Marsiani langsung melarikan anaknya itu ke RSUD Karangasem. “Dari keterangan dokter rumah sakit, positif luka melepuh itu akibat tersiram air panas. Nah, lantas siapa pelakunya? Inilah yang sedang kami selidiki,” tegas AKBP Sugeng Sudarsono.
Dikatakan, pihaknya menemukan banyak kejanggalan dalam kaksus ini. Di antaranya, bayi malang itu sebelumnya juga pernah mengalami kejadian serupa. Bahkan, luka siraman air panasnya belum sembuh dan sekarang kembali disiram air panas oleh pelaku yang tidak dikenal.
Kejanggalan kedua saat kejadian ada jeda waktu di mana seharusnya jika ada orang asing yang keluar masuk rumah saat kejadian, mestinya ipar dan mertua ibu korban melihatnya karena keduanya saat itu berada di rumah.
“Saat kejadian ipar dan mertua ibu korban ini berada di rumah. Iparnya sedang menyusui anaknya sendiri dalam kamar. Sedangkan mertuanya menyapu di halaman. Iparnya ini sudah menikah dan punya anak. Tapi, tinggal serumah dengan ibu korban,” beber Kapolres. Artinya kedua saksi itulah kuncinya.
Memang rencananya Rabu (1/6/2016) pihaknya akan menggelar rekontruksi. Namun, rencana itu batal karena ibu korban masih menunggui korban di rumah sakit.
Kejanggalan lainnya, kamar tempat korban ditidurkan itu tidak ada plafonnya. Artinya, jika air panas itu disiramkan dari atap pasti kakak korban yang tidur di sampingnya ikut tersiram air panas. nov
Komentar