PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Depresi Dengan Sakitnya, IRT Nekat Gantung Diri

Rabu, 25 Mei 2016

00:00 WITA

Bangli

4093 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Bangli, suaradewata.com – Deretan kasus bunuh diri di Bangli terus bertambah kelam. Kali ini, diduga lantaran putus asa akibat penyakit menahunnya tidak kunjung sembuh, seorang ibu rumah tangga (IRT) Ni Nengah Srani (76) asal Dusun Umbalan , Desa Yangapi Tembuku nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Aksi nekat tersebut, dilakukan korban di dapur rumahnya, Rabu (25/5/2016) sekitar pukul 07.00 Wita.

Menurut informasi yang dihimpun, kejadian ini pertama kali dilihat suaminya I Wayan Leket. Sebelum kejadian, korban bersama saksi tengah masak bareng di dapur. Begitu usai masak, Wayan Leket, pergi ke luar dapur. Beberapa menit kemudian, saksi balik ke dapur kemudian mendapati istrinya telah tergantung dengan tali plastik warna biru. Dia pun berteriak histeris, dalam sekejap warga sekitar berdatangan untuk memberikan pertolongan. Namun sayang nyawanya korban gagal diselamatkan. Kejadian ini kemudian dilaporkan ke Mapolsek Tembuku.

Sementara, Kasat Reskrim AKP Yana Jaya Widya didampingi KBO Reskrim Polres Bangli Iptu Ketut Purnawan saat dikonfirmasi, membenarkan kasus bunuh diri itu. Dikatakan, petugas sudah ke lokasi untuk melakukan olah TKP dan telah memintai keterangan beberapa saksi. “Hasil visum luar tim medis menyatakan kalau korban meninggal murni karena bunuh diri,” sebutnya.

Disampaikan juga, motif korban nekat gantung diri karena depresi akibat sakit yang dideritanya pada bagian telinga,hidung dan tenggorokan (THT) tidak kunjung sembuh. “Dari keterangan saksi-saksi, diduga korban mengakhiri hidupnya karena putus asa, akibat sakit yang dideritanya selama bertahun-tahun tidak kunjung sembuh,” tegasnya. Atas musibah tersebut, pihak keluarga juga telah mengiklaskan karena dianggap sebuah musibah. “Karena itu, keluarga korban menolak dilakukan otopsi pada jasad korban,”pungkasnya. ard


Komentar

Berita Terbaru

\