PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Operasional Helliport Taro Dipertanyakan

Selasa, 24 Mei 2016

00:00 WITA

Gianyar

6287 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Gianyar, suaradewata.com - Beroperasinya helikopter di kawasan wisata Elephant Safari Park, Desa Taro, Tegalalang, Gianyar, mendapat keluhan dari warga sekitar. Mereka mengeluhkan aktivitas helikopter dari PT Bali  Reksa Pertama yang mengeluarkan suara bising dan angin kencang.
 
Keluhan warga meliputi pendaratan helikopter yang terlalu dekat dengan Pura  Suba Toya Taro, persawahan warga, pemukiman warga, dan saat mendarat sering terbang rendah di Pura Pujung Sari Desa Pakraman Taro Kelod sehingga mengabaikan kesucian pura. Keluhan yang disampaikan melalui pemerintah Desa Taro kemudian disampaikan melalui surat kepada Bupati Gianyar tertanggal 16 Mei, ditanda tangani prebekel Taro I Wayan Suardika SH.
 
Warga peternak juga merasa dirugikan dengan kerasnya suara dan kencangnya angin dari helikopter tersebut sehingga membuat ternak-ternak menjadi bringas, dan salah satu warga yang bergerak dibidang ternak ayam mengeluhkan ternak banyak yang mati akibat kencang angin dan suara gemuruh helikopter saat mendarat. Helikopter juga terlalu seringnya melakukan pendaratan setiap harinya lebih dari 1 kali pendaratan. Serta masyarakat menanyakan legalitas landasan serta pengoperasian helikopter tersebut.
 
Kepala Badan Kesbangpollinmas Kabupaten Gianyar I Dewa Gede Alit Mudiarta SE, MM, menjelaskan terkait keluhan warga atas aktivitas helikopter kawasan wisata Elephant Safari Park, Desa Taro, sudah diadakan rapat Rabu (18/5) lalu. Kemudian pada hari Jumat (20/5) tim gabungan terjun ke lokasi untuk mengecek langsung. "Selain bertemu pengelola, kita juga bertemu warga yang menyampaikan keluhan," ungkap  Dewa Mudiarta.
Dari hasil invetigasi tim ditemukan memang belum ada ijin mendirikan bangunan (IMB), untuk sementara disepakati oleh phak pengelola untuk menghentikan aktivitas helikopter sementara sampai seluruh ijin di kantongi. "Pemerintah daerah fokus pada ijin bangunan, masalah ijin terbang bukan ranah kami," jelasnya.
 
Diharapkan segala ijin bisa diselesaikan, serta disiapkan pula anggota untuk mengawasi aktivitas helikopter agar sesuai kesepakatan tidak beroperasi sementara waktu. gus


Komentar

Berita Terbaru

\