Klungkung Perangi Bahaya AIDS, Bupati Suwirta Sebar Leaflet
Selasa, 24 Mei 2016
00:00 WITA
Klungkung
4195 Pengunjung
suaradewata
Klungkung, suaradewata.com – Untuk memberikan informasi tentang bahaya HIV/AIDS kepada masyarakat, Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Klungkung menggelar aksi bagi-bagi leaflet atau selebaran. Itu dilakukan kepada masyarakat yang kebetulan melintas di depan Monumen Klungkung pada Selasa (24/5/16).
Kegiatan itu bahkan dipimpin langsung oleh Bupati Klungkung Nyoman Suwirta dan Wakilnya Made Kasta yang juga Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Klungkung. Bahkan, Kapolres Klungkung AKBP FX Arendra Wahyudi ikut serta dalam aksi itu.
Sekretaris KPA Klungkung Wayan Sumanaya menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka Malam Renungan Aids Nusantara (MRAN) yang rutin digelar pada Mei setiap tahunnya. “Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang sifat dasar HIV berikut bahayanya,” jelasnya.
Di Klungkung sendiri, kondisi penyebaran virus yang melemahkan sistem imunitas atau kekebalan tubuh manusia dan berisiko kematian ini sudah memprihatinkan. Pada 2016, mulai Januari sampai dengan Mei, sebanyak 20 orang warga Klungkung terdeteksi terinfeksi virus ini.
Sehingga, pada Bulan Renungan AIDS Nusantara kali ini, pihaknya berharap masyarakat mendapatkan informasi yang lebih serta meningkatkan kewaspadaan akan bahaya penyakit ini. Bahkan dalam waktu dekat, pembagian selebaran juga akan diperluas ke masing-masing desa.
“Dengan pembagian leaflet ini masyarakat diharapkan paham tentang sifat dan prinsip HIV, cara menghindarinya seperti apa, dan seperti apa bahayanya,” tegasnya seraya menyebutkan penyebaran selebaran tersebut akan melibatkan Kelompok Siswa Peduli AIDS (KSPA) dari SMA Pariwisata PGRI Dawan-Klungkung.
Sementara itu, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menyampaikan bahwa slogan hidup sehat sangat penting dan harus dilaksanakan bersama-sama. Terutama dalam mengarahkan anak-anak remaja dalam pergaulan sehari-harinya. Dia juga mengimbau generasi muda untuk selalu berpikiran positif dan tidak terjerumus dalam pergaulan bebas. “Kita harus didik mereka. Dari pondasinya sejak anak-anak, TK, SD, SMP, SMA dan ke jenjang selanjutnya,” pungkasnya. (jul)
Komentar