PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Sosialisasi Ranperda Perangkat Desa, Peserta Ngambul

Selasa, 17 Mei 2016

00:00 WITA

Jembrana

3948 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Jembrana, suaradewata.com - Sosialiasi tiga Ranperda Kabupaten Jembrana di ruang sidang utama Kantor DPRD Jembrana, berlangsung cukup memanas. Selain terjadi perdebatan, sempat terjadi aksi walk out  dari sejumlah peserta sosialiasi, yang kebanyakan dari aparat desa, seperti  Bendesa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), hingga Perbekel/Lurah. Sosialisasi tersebut juga ditinggal kabur (Ngambul) oleh sejumlah peserta sehingga terlihat banyak kursi kosong. Selasa (17/5)

Dalam sosialisasi Ranperda Perangkat Desa tersebut, dimulai sekitar pukul 13.00 Wita dan ditutup sekitar pukul 14.30 Wita oleh Ketua DPRD Jembrana I Ketut Sugiasa. Namun sayangnya sebelum sosialisasi tersebut selesai terlihat banyak peserta baik dari kalangan SKPD Jembrana maupun dari aparat Desa meninggalkan ruangan meskipun sosialisasi belum selesai. Sehingga terlihat jelas sejumlah kursi kosong. Dengan adanya kondisi tersebut, baik Ketua DPRD Jembrana, I Ketut Sugiasa maupun anggota pansus, I Komang Dekritasa sangat meyayangkan para peserta mendahului pulang padahal sosialisasi Ranperda ini belum selesai.

Namun, sejumlah aparat Desa yang meninggalkan sosialisasi tersebut mengaku malas dan kecewa mengikuti sosilisasi tersebut. Lantaran, saat peserta memberikan masukan serta pertanyaan selalu di jawab dengan nada tinggi. Selain itu, pihak Dewan juga selalu ngotot mempertahankan argumennya. “Malas saya pak lebih baik kabur. Sosialisasi ini kan untuk mendengar masukan para peserta yang nantinya di bahas oleh dewan. Bukan ngotot-ngototan seperti ini,” kata salah satu peserta yang enggan namanya ditulis

Ketua DPRD Jembrana, I Ketut Sugiasa setelah sosialisasi saat ditanya terkait banyaknya peserta meninggalkan sosialisasi tersebut lantaran peserta kecewa dan anggota dewan selalu ngotot mengatakan, pihaknya akan mengevaluasi diinternal Dewan. “Tanggapan keras yang diutarakan anggota dewan itu sebenarnya tidak ada maksud apa-apa. Mungkin karena mereka menjawab dengan keras tersebut jengkel karena yang ditanyakan oleh peserta diluar substansi. Seharusnya para peserta tadi itu harus membaca baik-baik isi materi yang kita bagikan. kalau sudah mengerti dan mendengarkan penjelasannya kan tidak mungkin ada pertanyaan terhadap apa yang kita bahas tadi,” Jelasnya

Lebih lanjut, Sugiasa mengatakan, meskipun tadi banyak yang meninggalkan ruangan pihaknya akan tetap melanjutkan tahapan sosialiasi sekaligus pembahasan ketiga Ranperda , melalui tahapan rapat kerja (raker), dengan kembali mengundang forum aparatur desa tersebut. Karena hal  ini dinilai sangat penting dan berkaitan dengan aparatur desa. dep


Komentar

Berita Terbaru

\