PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Pedagang Kain Mengeluh, Dewan Tuding Pemerintah Lembek

Minggu, 15 Mei 2016

00:00 WITA

Bangli

3999 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Bangli, suaradewata.com – Sejumlah pedagang kain yang sudah berjualan dengan menempati lantai II Pasar Kidul Bangli, belakangan justru mengeluh. Pasalnya, sebagian pedagang hingga kini justru masih ada yang membandel berjualan dibawah. Padahal sesuai kesepakatan, pedagang kain semestinya sudah dilarang berjualan di bawah. Karena itu, pemerintah pun kembali dinilai lembek menyikapi hal tersebut.

Sesuai pantauan, Minggu (15/5/2016), hanya segelintir  pedagang kain yang mau berjualan  dilantai II Pasar Kidul Bangli. Padahal  pedagang ini telah disediakan tempat untuk kios di lantai II.  Dari informasi yang didapatkan dari sejumlah pedagang ,  ternyata banyak pedagang kain  justru  lebih memilih berjualan  dibawah. Meski  pemerintah telah  memerintahkan pedagang kain untuk pindah dari tempat relokasi ke  lantai II.  “ Teman-teman kami masih banyak berjualan di bawah. Mereka memilih tinggalkan kiosnya,”ujar sejumlah pedagang, yang namanya enggan disebutkan.

Disampaikan, sejatinya pemerintah telah mengeluarkan deadline agar semua pedagang kain pindah ke lantai II , per tanggal 19 April lalu melalui surat edaran. Namun, hal tersebut bagi sebagian pedagang yang bndel justru dianggap angin lalu. Mereka membandel dan berjualan di los yang dulu dijadikan tempat penampungan sementara. “Kami heran kenapa instansi terkait tidak bertindak tegas. Semestinya mereka dilarang jualan di sana,”pintanya.Dampaknya, para pedagang dilantai II  mengeluh karena sepi pembeli. Sebab, pembeli  akan lebih berbelanja ke pedagang kain yang ada dibawah. Terkait  hal itu, sejumlah pedagang mendesak agar pemerintah  mengambil langkah  tegas terhadap pedagang kain yang masih tetap membandel berjulan di bawah.  “Kalau pemerintah tidak tegas, kami pun akan ikut-ikutan berjualan ke bawah,”ancam sejumlah pedagang.

Selain  itu para pedagang dilantai II juga menyinggung  masalah kebersihan . Dimana  tumpukan sampah  di pintu tangga  selatan menuju lantai II sudah berminggu- minggu tidak diangkut  petugas . Sampah yang tidak terangkut tersebut selain membuat kumuh  juga mulai menebarkan bau tak sedap.

Secara terpisah anggota DPRD Bangli , I Wayan  Subagan  saat dikonfirmasi permasalah tersebut, menyebutkan  persoalan tersebut tidak akan terjadi,  jika pemerintah lebih tegas lagi. Dalam hal ini, Disperindag bisa menggandeng petugas pasar  diback up Sat Pol PP dan petugas keamanan untuk melakukan penertiban. “Dalam hal ini ketegasan pemerintah sangat dibutuhkan. Pemerintah jangan lagi  memberikan  toleransi kepada pedagang yang melanggar aturan,”tegas Subagan. Lebih lanjut politisi PDIP ini, terhadap pedagang yang membandel  bila perlu diberikan  sanksi tegas. Tempat  yang dimiliki di lantai II  dicabut dan diberikan kepada pedagang  yang lain. “Kita tidak ingin karena pemerintah lembek, justru berdampak kepada pedagang yang telah mematuhi aturan. Jangan sampai, mereka nantinya ikut-ikutan melanggar dan turun untuk jualan lagi,” pungkasnya.ard


Komentar

Berita Terbaru

\




PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

DIRGAHAYU, Kota Singasana ke 531