Pedagang Kain Mengeluh, Dewan Tuding Pemerintah Lembek
Minggu, 15 Mei 2016
00:00 WITA
Bangli
3999 Pengunjung
suaradewata.com
Bangli, suaradewata.com – Sejumlah pedagang kain yang sudah berjualan dengan menempati lantai II Pasar Kidul Bangli, belakangan justru mengeluh. Pasalnya, sebagian pedagang hingga kini justru masih ada yang membandel berjualan dibawah. Padahal sesuai kesepakatan, pedagang kain semestinya sudah dilarang berjualan di bawah. Karena itu, pemerintah pun kembali dinilai lembek menyikapi hal tersebut.
Sesuai pantauan, Minggu (15/5/2016), hanya segelintir pedagang kain yang mau berjualan dilantai II Pasar Kidul Bangli. Padahal pedagang ini telah disediakan tempat untuk kios di lantai II. Dari informasi yang didapatkan dari sejumlah pedagang , ternyata banyak pedagang kain justru lebih memilih berjualan dibawah. Meski pemerintah telah memerintahkan pedagang kain untuk pindah dari tempat relokasi ke lantai II. “ Teman-teman kami masih banyak berjualan di bawah. Mereka memilih tinggalkan kiosnya,”ujar sejumlah pedagang, yang namanya enggan disebutkan.
Disampaikan, sejatinya pemerintah telah mengeluarkan deadline agar semua pedagang kain pindah ke lantai II , per tanggal 19 April lalu melalui surat edaran. Namun, hal tersebut bagi sebagian pedagang yang bndel justru dianggap angin lalu. Mereka membandel dan berjualan di los yang dulu dijadikan tempat penampungan sementara. “Kami heran kenapa instansi terkait tidak bertindak tegas. Semestinya mereka dilarang jualan di sana,”pintanya.Dampaknya, para pedagang dilantai II mengeluh karena sepi pembeli. Sebab, pembeli akan lebih berbelanja ke pedagang kain yang ada dibawah. Terkait hal itu, sejumlah pedagang mendesak agar pemerintah mengambil langkah tegas terhadap pedagang kain yang masih tetap membandel berjulan di bawah. “Kalau pemerintah tidak tegas, kami pun akan ikut-ikutan berjualan ke bawah,”ancam sejumlah pedagang.
Selain itu para pedagang dilantai II juga menyinggung masalah kebersihan . Dimana tumpukan sampah di pintu tangga selatan menuju lantai II sudah berminggu- minggu tidak diangkut petugas . Sampah yang tidak terangkut tersebut selain membuat kumuh juga mulai menebarkan bau tak sedap.
Secara terpisah anggota DPRD Bangli , I Wayan Subagan saat dikonfirmasi permasalah tersebut, menyebutkan persoalan tersebut tidak akan terjadi, jika pemerintah lebih tegas lagi. Dalam hal ini, Disperindag bisa menggandeng petugas pasar diback up Sat Pol PP dan petugas keamanan untuk melakukan penertiban. “Dalam hal ini ketegasan pemerintah sangat dibutuhkan. Pemerintah jangan lagi memberikan toleransi kepada pedagang yang melanggar aturan,”tegas Subagan. Lebih lanjut politisi PDIP ini, terhadap pedagang yang membandel bila perlu diberikan sanksi tegas. Tempat yang dimiliki di lantai II dicabut dan diberikan kepada pedagang yang lain. “Kita tidak ingin karena pemerintah lembek, justru berdampak kepada pedagang yang telah mematuhi aturan. Jangan sampai, mereka nantinya ikut-ikutan melanggar dan turun untuk jualan lagi,” pungkasnya.ard
Komentar