PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Pelaku Pembuang Orok Tukad Wos Belum Jelas

Jumat, 13 Mei 2016

00:00 WITA

Gianyar

3784 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Gianyar, suaradewata.com - Hingga kini polisi belum menemukan titik terang pelaku pembuang jasad orok yang ditemukan warga di bawah jembatan Tukad Wos, Lodtunduh, Ubud, Gianyar, Rabu (11/5). Sementara itu, warga Lodtunduh akan mengadakan pecaruan untuk menetralisir sisi niskala dari penemuan orok tersebut.

Saat dikonfirmasi, Kasat reskrim Polres Gianyar AKP Marzel Doni SIK, seijin Kapolres Gianyar AKBP Waluya SIK, menjelaskan, polisi sedang berusaha mengungkap siapa pelaku yang tega membuang bayinya. Petugas sudah mencari keterangan saksi-saksi di sekitar lokasi penemuan dan juga menyebarkan informasi kepada warga yang sempat mengetahui jika ada yang hamil tiba-tiba menghilang. "Kami belum mengetahui motif dan pelaku pembuang bayi tapi kami sudah menyebarkan informasi seandainya ada warga yang sempat melihat orang yang mencurigakan sebagai pelaku biaa menghubungi kami langsung atau petugas di Polsek Ubud" jelas AKP Marzel.

Sementara itu, Bendesa Adat desa Lodtunduh I Made Karya mengatakan, sesuai dari petunjuk Ida Pedanda Budha dari Grya Taman, Sukawati, akan melaksanakan pecaruan dengan sarana ayam brumbun di lokasi penemuan. Upacara ini dilakukan untuk menetralisir dampak negatif dari sisi niskala dan sebagai pembersihan wilayah desa Lodtunduh. "Sesuai petunjuk ida pedanda, pecaruan akan kami laksanakan hari ini Jumat (13/5)  pukul 16.00. Yang bertujuan menetralisir dan menghilang leteh" ungkap  Bendesa Lodtunduh.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, seorang penjual batu paras Suratmini (42) menemukan mayat bayi di bawah jembatan Tukad Wos, Lodtunduh, Ubud pada hari Rabu (11/5) setelah mencium bau busuk. Dari hasil pemeriksaan sementara, orok yang berjenis kelamin perempuan itu diperkirakan sudah satu minggu dibuang di lokasi. gus


Komentar

Berita Terbaru

\