Beras Sehat Bermasalah, Dewan Genjot Ranperda Perlindungan Petani
Jumat, 13 Mei 2016
00:00 WITA
Tabanan
4901 Pengunjung
suaradewata.com
Tabanan, suaradewata.com – Program beras sehat yang digulirkan pemkab Tabanan ternyata tidak semulus teori. Dalam teorinya pemkab menganjurkan petani untuk memanam padi organik yang kemudian berasnya akan dibeli pemerntah dengan harga maksimal yakni Rp. 6.000 per Kg. Tapi nyatanya beras petani itu hanya dibeli dengan harga Rp.4.000 sehingga petani merasa merugi.
Celaknya dalam hitung-hitunganya pemerintah sebenarnya membeli beras petani tersebut seharga Rp. 6.000 melalui Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi (Perpadi) Tabanan, namun di petani hanya kisaran 4.000. Hal tersebut terungkap setelah para pekaseh banyak yang mengadukan nasib mereka kepada para anggota dewan di Tabanan. Dalam keluhan petani kepada beberapa anggota dewan itu dikatakan DPC Perpadi ingkar janji. “Kami banyak didatangi para petani dan pekaseh, mereka mengeluhkan beras mereka dibeli tidak sesuai janji pemerintah,” ucap sumber dari kalangan DPRD PDIP Tabanan. Memang menurut sumber perpadi mengaku bersedia membeli dengan harga yang ditetapkan yakni 6.000, namun dengan syarat petani menyediakan sendiri kampil, kemudian mengangkut sendiri sampai ke truck, sehingga kalau dihitung-hitung harga beras petani hanya 4.000. “Perpadi katanya mau membeli 6.000 namun petani harus sediakan kampil sendiri, kemudian mengangkut sampai ke truck sehingga hitung-hitungan mereka hanya dihargaii 4.000, itu belum lagi dibayar sebulan sekali,” bebernya.
Terkait hal itu Ketua DPRD Tabanan I Ketut Suryadi tidak membantahnya, dia juga mengaku beberapa kali para pekaseh mendatangi rumahnya untuk mengeluhkan hal tersebut. “Petani mengelih beras mereka yang dalam keseakatannya dibeli harga 6.000, namun hanya dibayar Rp 4.000 per kilogram,” tegasnya. Atas hal itu pihaknya merasa miris akan nasib petani Tabanan kedepan. Guna menyikapi hal tersebut Boping panggilan akrab Suryadi mengaku tengah merancang ranperda inisiatif dewan untuk perlindungan kepada petani. “Secara politik kelembagaan DPRD Tabanan komit membela rakyat, dalam pasal-pasal ranperda yang kita rancang kita ada standarisasi dan stabilisasi harga, dan bila harga dibawah maka sudah menjadi kewajiban pemkab untuk mensubsidi sehingga petani tidak dirugikan,” bebernya.
Dikatakan, saat ini Subak Lanyah II dan Subak Buulungdaya di Desa Bajera Kecamatan Selemadeg akan panen beras sehat di lahan seluas masing-masing 10 hektare. “Pekaseh, PPL, dan perbekel mendatangi saya mengadukan pembelian beras sehat oleh Perpadi di bawah harga yang diputuskan Pemkab Tabanan,” imbuh Boping. Sayang Ketua DPC Perpadi Tabanan, Anak Agung Made Sukawetan belum bisa dikonfirmasi. ina
Komentar