PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Jelang Munaslub, Golkar Bantah Isu "Papa Minta Ketum"

Selasa, 10 Mei 2016

00:00 WITA

Denpasar

3910 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Denpasarsuaradewata.com - Salah satu isu seksi yang mengiringi pelaksanaan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar di Nusa Dua, 15-17 Mei mendatang, adalah sinyalemen "papa minta ketum". Isu ini berhembus, lantaran ada indikasi bahwa ketua umum Partai Golkar yang terpilih nanti adalah figur yang direstui Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hanya saja Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Rene Manembo, membantah keras isu tersebut. Ia menegaskan, tidak ada kaitannya antara Presiden Jokowi dengan pelaksanaan Munaslub Partai Golkar.

Justru, kata dia, Presiden Jokowi menunggu, siapa yang nantinya dipercayakan forum Munaslub untuk memimpin Partai Golkar ke depan. "Kalau sampai dibawa-bawa nama Presiden, itu tidak benar. Presiden tidak pernah mencampuri apapun dalam Munaslub. Beliau akan menerima siapapun yang terpilih," ujar Manembo.

Ia kemudian meminta semua pihak, agar menghormati proses suksesi kepemimpinan di tubuh 'beringin' ini. "Pak Presiden juga menghormati apa yang sedang kita lakukan. Jadi sepatutnya mari kita sama-sama mendorong agar pelaksanaan Munaslub ini berjalan lancar," tegasnya.

Sementara Ketua Panitia Pelaksana Munaslub Partai Golkar, Zainudin Amali, pada kesempatan yang sama mengatakan, rangkaian agenda Munaslub nanti akan sama seperti Munas sebelumnya. Di antaranya laporan pertanggung jawaban pengurus, pemilihan ketua dan pengurus baru, serta pembahasan program kerja serta AD/ ART.

"Yang membedakan periodisasinya. Di mana pengurus hasil Munaslub nanti adalah kelanjutan dari pengurusan sebelumnya. Sehingga hasil Munaslub ini menyelesaikan kepengurusan yang ada, yakni hingga 2019 mendatang," papar Zainudin.

Ia berharap, dalam Munaslub nanti persoalan yang sempat dialami Partai Golkar selama satu tahun belakangan ini dapat selesai dengan tuntas dan berkeadilan. Dengan demikian setelah Munaslub, semua perselisihan yang ada bisa kembali normal. Selanjutnya, ke depan pelaksanaan Munas bisa berjalan normal sesuai AD dan ART Partai Golkar.

"Mudahan-mudahan Munaslub ini rekonsiliatif. Belajar dari Munas pertama sampai kedelapan lalu, makan untuk Munaslub ini seluruh calon ketua umum diwajibkan mengikuti pemaparan visi dan misi serta debat kandidat. Di sana akan ada perdebatan ide dan gagasan, tanpa ada poltiik uang," pungkas Zainudin.san


Komentar

Berita Terbaru

\