Di 2016, Tanah Lot Nihil Festival
Selasa, 10 Mei 2016
00:00 WITA
Tabanan
3902 Pengunjung
suaradewata
Tabanan, suaradewata.com – Atraksi budaya kini seakan sudah menjadi sajian khusus yang ditawarkan para pengelola daya tarik wisata di Bali. Sehingga wisatawan yang berkunjung tidak hanya bisa melihat panorama semata, namun mereka juga punya kesan dan pengalaman tersendiri saat mengisi liburan.
Seperti yang dilakukan Manajemen Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot dalam beberapa tahun terakhir ini. Hanya saja, pada 2016 ini, daya tarik wisata dengan ikon utamanya yakni pura di atas batu karang besar tampaknya akan nihil festival.
Ini lantaran, agenda festival wisata di Tabanan sampai dengan akhir 2016 sudah begitu padat. Meski di tahun ini, Manajemen DTW Tanah Lot sejatinya sudah merencanakan pelaksanaan Art And Culture Festival.
Hal itu dibenarkan Manejer DTW Tanah Lot I Ketut Toya Adnyana pada Selasa (10/5/2016). “Mengingat agenda wisata di tahun ini yang begitu padat, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Tabanan mengarahkan seperti itu,”jelasnya.
Bila dirunut, sambungnya, agenda wisata di Tabanan sampai dengan akhir 2016 dimulai dari Festival Ulundanu Beratan yang sebentar lagi digelar pada pertengahan tahun. Festival itu saja akan berlangsung setiap akhir pekan selama dua bulan lamanya.
Usai itu, ada juga rencana pelaksanaan Food Festival yang sejauh ini lokasi pelaksanaannya belum dipastikan. Kemudian, pada November 2016 mendatang akan dilanjutkan kembali dengan peringatan HUT Kota Tabanan.
“Di HUT Kota nanti kami juga akan berpartisipasi. Sehingga, dari sisi persiapan, tentunya kami akan kewalahan,” imbuhnya.
Meski tidak ada festival, sambungnya, agenda tahunan Manajemen DTW Tanah Lot yakni open house akan tetap berjalan seperti biasanya pada Desember 2016. Sebab itu merupakan program khusus dari manajemennya sebagai bentuk terima kasih kepada para tour leader serta sopir angkutan wisata.
“Kalau open house tetap jalan. Itu karena tujuannya sebagai bentuk terima kasih kita kepada tour leader dan sopir-sopir angkutan wisata yang mengangkut para wisatawan,” ujarnya.
Dengan tiadanya pelaksanaan festival di tahun ini, Toya Adnyana optimis tidak akan berpengaruh pada tingkat kunjungan wisatawan ke Tanah Lot. Meski diakui bahwa pelaksanaan festival yang menyuguhkan atraksi budaya cukup membantu mendongkrak jumlah kunjungan.
“Meskipun tidak terlalu signifikan. Tapi, adanya festival tujuannya untuk memberikan pengalaman berwisata bagi wisatawan,”imbuhnya.
Alasan lain yang disampaikan Toya Adnyana adalah tren kunjungan yang memang terus meningkat. Bahkan, memasuki bulan kelima 2016, jumlah kunjungan saat ini sudah menembus 1.226.170 dengan persentase kenaikan sekitar 15 persen. Kondisi itu ditunjang juga dengan adanya masa libur panjang yang sejauh ini sudah dua kali berlangsung. (hai)
Komentar