PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Klaim 25 Dukungan KTP, Sahabat Sukrawan Tidak Butuh Dukungan Parpol

Kamis, 28 April 2016

00:00 WITA

Buleleng

4004 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Bulelengsuaradewata.com – Paket calon independen Dewa Nyoman Sukrawan – Gede Dharmawijaya sudah mengumpulkan 25 ribu dukungan KTP dari jumlah minimal 4.238 KTP yang menjadi syarat untuk maju ke Pilkada Buleleng 2017. Hal tersebut disampaikan kordinator Sahabat Sukrawan, Gede Agus Tanaya Somandhana, kepada awak media ketika dikonfirmasi mengenai kesiapan paket SURYA (Sukrawan-Dharmawijaya), Kamis (28/4).

Menurut Agus, pihaknya merasa optimis mampu mengumpulkan sisa kekurangan KTP dukungan dalam sisa waktu yang ditetapkan pihak komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Buleleng 4 bulan lagi. Hal tersebut terkait jumlah yang sudah lebih dari 50 persen dukungan terhadap Sukrawan untuk memenangkan Pilkada Buleleng 2017.

"Diperkirakan sudah 25 ribu, bisa lebih karena masih ada yang belum kami lakukan rekapitulasi secara total. Dukungan kami kumpulkan dari setiap desa sambil tim Sahabat Sukrawan memverifikasi. Setelah itu, KTP dikumpulkan ke sekretariat  (Sahabat Sukrawan)," papar Agus.

Dikonfirmasi terkait teknis pengumpulan, Agus enggan membuka secara panjang lebar mengenai hal tersebut. Hanya saja, dengan jumlah anggota tim sebanyak 200 orang sudah bergerak sambil melakukan sosialisasi program Tridatu yang diusung SURYA. Program Tridatu yang dimaksud adalah tentang Program Kesehatan, Pendidikan, dan Lapangan Pekerjaan.

“Banyak cerita dari tim yang menggalang dukungan di lapangan serta mengumpulkan KTP. Tapi pada umumnya hampir semua sama. Begitu diketahui dari Sahabat Sukrawan, satu orang yang dimintai dukungan kemudian memanggil keluarga mereka untuk turut memberikan dukungan,” papar Agus.

Dewa Nyoman Sukrawan yang dikonfirmasi terpisah menyebutkan bahwa ia bersama Dharmawijaya masih fokus untuk turun ke masyarakat. Ia pun tidak membantah sejumlah informasi yang dihimpunsuaradewata.com terkait aktifitas turun ke masyarakat tersebut dilakukan setiap hari.

“Saya tidak berani mengatakan mereka (Masyarakat) memberikan dukunganya. Karna mereka nantinya yang akan langsung mengatakannya kepada publik. Termasuk KTP yang diberikan itu merupakan wujud mereka memberikan dukungan kepada saya dan itu spontan ketika saya mensosialisasikan program Tridatu ke masyarakat,” ujar Sukrawan dari balik telepon selulernya.

Selain dibantu Sahabat Sukrawan dan organisasi-organisasi Tani yang ada di Buleleng, Sukarawan pun santer diisukan mendapat dukungan dari rekan-rekan politisinya di Buleleng. Mantan Ketua DPRD Buleleng periode tahun 2009-2014 ini dibantu oleh gerakan-gerakan bawah tanah yang militansinya tinggi terhadap Sukrawan.

Sukrawan yang mantan Ketua DPC PDIP Buleleng ini ketika dikonfirmasi terkait hal tersebut mengaku masih memiliki hubungan baik diinternal PDIP. Bahkan, walaupun maju melalui jalur independen ia pun mengaku masih tetap berkomunikasi dengan rekan-rekannya sesame politisi PDIP.

"Saya bukan orang baru di dunia politik. Asam garam dunia politik sudah saya rasakan semua. Sampai saat ini saya masih sebagai kader PDIP bahkan Bendahara DPD PDIP Bali. Dan dari awal saya sudah tidak memusingkan rekomendasi karena telah komitmen naik melalui jalur Independen. Program yang saya usung pun masih tetap konsisten yang mutlak dibutuhkan oleh masyarakat Buleleng," papar Sukrawan.

Terkait dengan dukungan sejumlah partai politik termasuk PDIP, Sukrawan mengaku hal tersebut sah saja dalam dunia politik. Namun, bukan berarti harus ada hal lain dibalik dukungan tersebut karena ia mengharap segalanya murni tanpa ikatan apapun selain membangun Buleleng.

Ditekankan terkait resiko pemecatan dirinya dari PDIP yang bisa saja dialami atas majunya Sukrawan sebagai calon independen, ia mengaku tetap konsisten dengan wacana diawal. Menurutnya, kendala dan gangguan bagi dirinya untuk meraih kursi kepemimpinan di Buleleng memang bukan jalan yang mudah akan dilalui.

“Segalanya butuh perjuangan dan yang namanya perjuangan tentu selalu dibarengi dengan pengorbanan. Saya tidak pernah berpikir PDIP akan memecat saya tapi jikalau pun itu terjadi, yang penting saya tidak keluar bahkan loncat ke partai lain. Saya tetap simpatisan PDIP yang turut saya besarkan di Buleleng. Dan saya tidak akan pernah membeci PDIP jika memang nantinya mengambil langkah itu (Pemecatan),” pungkas Sukrawan.adi


Komentar

Berita Terbaru

\