Sekda Bangli Bantah Serapan Belanja Modal Triwulan I Nihil
Rabu, 20 April 2016
00:00 WITA
Bangli
3591 Pengunjung
suaradewata.com
Bangli, suaradewata.com – Nihilnya serapan anggaran belanja modal dalam triwulan I APBD Bangli tahun 2016 dibantah Sekda Bangli, IB Giri Putra, rabu (20/04/2016). Disebutkan, anggaran belanja modal yang yang sudah terserap mencapai 0,03 persen. Nyaris nihilnya serapan anggaran itu, terjadi karena kegiatan masih dalam tahap persiapan dan dipastikan, serapan anggaran akan mulai efektif dan akan terus meningkat pada triwulan ke II.
Diketahui total anggaran belanja dalam APBD Bangli 2016 mencapai Rp 1,135 triliun, mencakup belanja operasional sebanyak Rp 904.444.592.399 dan belanja modal sebesar Rp 227.112.437.851. Sejatinya, sesuai target Kabupaten Bangli pada triwulan I semestinya anggaran yang sudah terserap mencapai 26 persen. “Saat ini program masih dalam tahan persiapan pengadaan dan pelaksanaan. Dalam triwulan ke dua mudah-mudahan bisa meningkat ,” ujar IB Giri Putra.
Minimnya serapan anggaran tersebut, terjadi karena kegiatan di SKPD terutama Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga yang memang masih tahap persiapan, pengadaan dan pelaksanaan. Disampaikan, sesuai data per tanggal 19 April, serapan anggaran belanja modal sudah mulai menunjukkan peningkatan kini sudah mencapai 0,09 persen atau sekitar Rp 210.625.000. “Angka ini akan emakin meningkat seriring dengan pengerjaan sejumlah program yang kini mulai dilakukan SKPD,” tegasnya.
Menyikapi persoalan tersebut, Mantan Sekwan Bangli ini, mengungkapkan akan menggenjot koordinasi dan persiapan program kepada masing-masing SKPD agar lebih dimaksimalkan. Karena itu, pihaknya optimis manargetkan serapan anggaran APBD Bangli pada triwulan ke-dua bisa tembus 50 persen. “Target serapan 50 persen itu bisa terjadi jika program berjalan normal,” tegasnya.
Secara terpisah, Kabag Pembangunan Setda Bangli I Wayan Sugiarta mengakui minimnya serapan anggaran belanja modal tersebut karena adanya perubahan kebijakan ditengah jalan. Salah satunya menyangkut pembatalan pembelian mobil dinas (mobdin) untuk sejumlah pimpinan SKPD. “Tapi dalam triwulan kedua, mudah-mudahan serapan anggaran bisa meningkat lagi,” jelasnya. Sebelumnya, Kabag Keuangan Setda Bangli Ketut Nurjana menjelaskan pada triwulan I anggaran yang terserap hanya untuk belanja operasional berupa belanja pegawai dan barang, yang besarnya mencapai 9,21 persen. Angka ini diakui masih jauh dari target nasional yang mencapai 20 persen sampai 25 persen.
Sementara itu, Anggota Komisi I DPRD Bangli I Nengah Darsana menilai mengkritisi rendahnya serapan anggaran tersebut terjadi akibat perencanaan program yang dibuat tidak matang dan ketidakkonsistenan Bupati dalam menjalankan APBD Bangli yang telah disepakati sebelumnya. “Pemerintah tidak konsisten terhadap perencanaan awal yang sudah dibuat. Ditengah jalan, perencanaan yang sudah ada justru lagi diubah. Itu yang menyebabkan SKPD takut melaksanakan program.” Ungkap politisi Partai Golkar asal dusun Langkaan, Landih ini.
Ketidakonsistenan Bupati tampak saat dilakukan pembatalan sejumlah program yang sebelumnya telah masuk dalam APBD Bangli 2016 dengan dalih adanya intruksi persiden. Diketahui, kegiatan yang dibatalkan oleh Bupati, yakni pengadaan puluhan Mobil Dinas (Mobdin) yang nilainya mencapai Rp 14 miliar, dan pembangunan gedung Disdikpora Bangli senilai Rp 5 miliar, pembangunan Gedung Bapeda 2,7 miliar serta renovasi berat gedung DPRD Bangli 2,7 miliar. Selain itu, kegiatan Diklatpim tk II yang telah dianggaran untuk 10 peserta, belakangan dikurangi oleh Bupati dengan mengirim 5 peserta.
Dengan adanya pembatalan dan perubahan kegiatan yang dilakukan ditengah berjalannya APBD Bangli tersebut, menyebabkan total anggaran sekitar Rp 19,4 miliar lebih, otomatis akan menjadi silpa. Dengan kata lain, perencanaan yang telah dilakukan dan sudah ditetapkan dalam APBD menjadi percuma. Karena itu, kalangan Dewan pun beberapa kali sempat menatang Bupati agar segera mempercepat pembahasan perencanaan APBD Perubahan 2016 agar anggaran tersebut tidak menjadi mubazir. ard
Komentar