PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Gung Anom Baris, Penari Baris Dari Ubud

Rabu, 20 April 2016

00:00 WITA

Gianyar

5296 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Gianyar, suaradewata.comAnak Agung Anom Putra, S.ST., atau yang lebih dikenal dengan sebutan Gung Anom Baris merupakan salah satu penerima penghargaan Wija Kusuma dari Pemkab Gianyar yang diserahkan pada Resepsi HUT Ke-245 Kota Gianyar Selasa (19/4). Pengalamannya di bidang seni tari telah mebawanya keliling dunia untuk memperkenalkan tari baris ke mancanegara.

Gung Anom Baris (51) lahir  pada tanggal 12 Desember 1964 di Ubud, Gianyar, mulai belajar menari di usia 12 tahun. Beliau belajar menari dari tokoh-tokoh seni tari diantaranya, Ketut Tutur seniman tari baris asal Petulu, Ubud, Made Jimat seniman tari jauk manis dari Batuan, Sukawati, AA. Gde Breset seniman tari baris dari Mas, Ubud dan AA. Gde Mandera penari baris dari Peliatan, Ubud. “Pengalaman pertama saya pentas tari saat di Pura  Dalem petulu dan Pura Desa pengosekan tahun 1976” kenang ayah 4 orang putra-putri ini.

Kepiawaian menampilkan tari baris diasahnya saat bergabung dengan Sekaha Gunung Sari, Peliatan, Ubud. Sampai mewakili kabupaten Gianyar dalam Pesta Kesenian Bali (PKB) I tahun 1979 yang digagas Gubernur Bali pada saat itu alm. Ida Bagus Mantra. Setelahnya, Gung Anom Baris mulai melanglang buana ke mancanegara memperkenalkan seni tari Bali. “Tahun 1988 akhirnya saya mendirikan sanggar tari Semara Ratih yang samapi sekarang masih tetap mendapat kesempatan ke luar negeri untuk menampilkan kesenian tari Bali” ungkap suami dari Sukmawati ini.

Berbagai penghargaan telah diterimanya semenjak mulai  berkecimpung di bidang seni tari, tidak hanya penghargaan dari pemerintah daerah atau pusat bahkan penghargaan dan pengakuan dari berbagai negara telah diterima sepanjang karirnya. “Tetapi penghargaan Wija Kusuma yang paling berkesan di hati saya, karena pemerintah kabupaten Gianyar yang dipimpin AA. Gde Bharata ternyata memperhatikan saya juga. Dan saya tahu kalau Gung Bharata merupakan bupati yang mencintai kesenian Bali” ujar Gung Anom.

Gung Anom menambahkan, saat ini tantangan yang dihadapi di bidang kesenian berbeda dengan saat dulu ia mulai berkecimpung di bidang tari. Jika dulu hambatannya adalah dana yang minim tetapi harus bisa tampil maksimal namun sekarang adalah persaingan untuk tampil maksimal. “Saya berterima kasih kepada masyarakat Gianyar karena masih dipercaya untuk tetap berkarya” ucap lulusan ISI (ASTI) jurusan seni tari ini. gus


Komentar

Berita Terbaru

\