PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Tata Kintamani, Jangan ‘Hangat-Hangat Tahi Ayam’ Lagi

Selasa, 19 April 2016

00:00 WITA

Bangli

4518 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Bangli, suaradewata.com – Wakil Ketua DPRD Bangli, I Komang Carles mengaku memberikan apreasiasi positif dengan berbagai rencana dan terobosan yang belakangan ditunjukkan Bupati Bangli, I Made Gianyar. Hanya saja, diingatkan semua rencana untuk menjadikan Kintamani dan Bangli menjadi lebih baik tersebut, jangan sampai hanya sekedar wacana belaka. “Semua rencana yang baik, harus dilanjutkan dengan serius dan semangat untuk membangun Bangli menjadi lebih baik. Jangan sampai setengah-setengah dan menjadi hangat-hangat tahi ayam,” ungkapnya, Selasa (19/04/2016).

Salah satunya, menyangkut pemberlakuan moratorium untuk menata pembangunan di sisi timur jalan Penelokan, Kintamani yang selama ini kerap dikeluhkan pelaku pariwisata dan wisatawan karena menghalangi view keindahan panorama Danau Batur dan Gunung Batur. “Saya mendukung diberlakukan moratorium,” jelasnya. Bila diperlukan, lanjut Ketua DPD Partai Demokrat Bangli itu, lahan-lahan milik warga yang berada disempadan tebing tersebut, dikontrak dan dimanfaatkan oleh Pemkab Bangli untuk melakukan penataan.

Selain itu terkait penertiban para pedagang di Penelokan, pihaknya mengakui upaya yang dilakukan Pemkab Bangli sudah mulai menunjukkan hasil yang positif. Kesan sembrawut kawasan Penelokkan juga sudah mulai dirasakan berkurang. “Yang terpenting saat ini adalah sosialisasi dan penegakan aturan tersebut harus terus dilakukan. Jangan baru setengah jalan, sudah loyo lagi,” tegasnya.

Pihaknya juga mengaku tak segan-segan akan mendukung, semua kebijakan Bupati yang lain yang memang dirasakan akan menjadikan Bangli menjadi lebih baik. “Kebijakan yang baik tentu akan kita dukung. Tapi, jangan sampai implementasinya kembali hanya menjadi wacana saja,” pungkas Carles.

Sebelumnya, Bupati Made Gianyar memaparkan berbagai program dan terobosan akan dilakukan dalam kepemimpinannya kali kedua. Yang terbaru adalah akan memberlakukan moratorium untuk membatasi semakin maraknya pembangunan yang mencaplok bibir jurang di jalur Penelolkan-Batur, Kintamani yang selama ini membahayakan keselamatan dan menghalangi view Danau dan Gunung Batur.  Moratorium tersebut bahkan diberlakukan sejak dia ucapkan, Senin (18/04/2016). Disampaikan, moratorium tersebut juga sebagai salah satu langkah untuk menegakkan Perda RTRW.

Selain itu, dalam menata Kintamani, pihaknya juga sudah mulai memberlakukan satu jalur bagi truk galian C. Dimana, jalan penelokan hanya diperbolehkan untuk truk yang turun saja. Sementara naiknnya, harus melalui jalan Culali. Tidak hanya itu, dalam pengelolaan Kintamani, kedepan juga akan dibentuk lembaga otoritas khusus Kintamani. Terkait penataan kawasan Penelokan, disampaikan, tahun ini dipastikan sudah bisa mulai dilakukan. Sesuai rencana, di sepanjang Goa Jepang akan dibuatkan taman. Sementara untuk lokasi untuk meninjau pemandangan, nantinya akan dibuatkan secara khusus dengan bangunan bertingkat ke bawah dan ini nantinya bisa dijadikan model percontohan untuk pembangunan dan penataan Kintamani kedepan.ard


Komentar

Berita Terbaru

\