PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Jaga Kesucian Canang, Pedagang Akan Ditata Dan Diberikan Tempat Khusus

Sabtu, 16 April 2016

00:00 WITA

Buleleng

4232 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Bangli, suaradewata.comMaraknya pedagang canang yang berjualan disembarang tempat dengan mengabaikan kesucian dari canang itu sendiri, menjadi sorotan serius dalam Interaktif DPRD Bangli, yang dilaksanakan di Kantor Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bangli, Sabtu (16/04/2016).  Karena itu, dalam interaktif yang dipimpin langsung Ketua DPRD Bangli, Ngakan Kutha Parwata menghasilkan kesepakan bahwa kedepan para pedagang canang termasuk pedagang sarana upakara yadnya di Bangli akan ditata dan diberikan tempat khusus.

Interaktif yang dimaksudkan untuk menyerap aspirasi masyarakat ini, dihadiri puluhan Pedagang Canang dan Pedagang Sarana Upakara Yadnya dari seluruh Bangli. Tampak juga, Kepala Dinas  Perindustrian dan Perdagangan I Nengah Sudibia. Sementara dari DPRD tampak hadir, Wakil Ketua I Komang Carles dan sejumlah anggota DPRD Bangli seperti I Nengah Darsana, Dewa Gede Oka, Wayan Jamin, Ketut Kariyasa dan lainnya.    

Ketua PHDI Kabupaten Bangli, I Nyoman Sukra dalam sambutannya menekankan kepada para pedagang Canang dan Sarana Upakara ini jangan sampai hanya mengejar untung belaka dalam berjualan. Dia juga menyampaikan perlunya peningkatan pemahaman etika dan tata cara membuat canang hingga menjualnya agar kesucian sarana yang akan dipersembahkan kehadapan Ida Hyang Widi Wasa tetap terjaga kesuciannya. “Kesucian canang mesti tetap dijaga dalam berjualan. Jangan sampai pedagang jualan canang diatas trotoar dan lingkungan yang justru menodai kesuciannya,” jelasnya.

Fenomena tersebut, diakui, belakangan sudah mulai marak terjadi dibeberapa tempat. Untuk itu, ditekankan, dalam berjualan canang hendaknya pedagang menggunakan pakaian adat madya. Lebih lanjut, pihaknya juga berharap kepada instansi terkait bisa menyedikan tempat khusus kepada para pedagang canang tersebut.

Sementara itu, Ketua DPRD Bangli Ngakan Kutha Parwata menyatakan interaktif yang mengusung tema, canang sebagai sarana upakara yadnya suci, sebagai wujud astiti bakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa, dipandang sangat tepat untuk meningkatkan pemahaman para pedagang canang dan pedagang upakara yadnya. Interaktif yang digelar rutin selama satu tahun ini, juga dimaksudkan sebagai salah satu penjabaran pelaksanaan APBD Bangli.  “Canang sebagai persembahan suci, mulai dari pembuatan dan penentuan bahan-bahannya mesti berlandaskan hati yang tulus dan suci. Termasuk nantinya sistem berjualannya agar tetap mengedepankan dan menjaga kesuciannya,” pintanya.

Ngakan Kutha juga mengakui, dari pantauannya, belakangan pedagang canang mulai marak di Bangli. “Karena itu melalui interaktif ini, kita bersama PHDI akan menata pedagang canang dan memberikan pemahaman agar tujuan suci canang sebagai sarana persembahan kehadapan Ida Hyang Widi Wasa bisa terwujud,” tegasnya. Sejauh ini, disampaikan penataan pedagang canang juga masih belum sempurna. “Untuk itu, penempatan khusus kepada para pedagang canang, akan kita tata dengan baik untuk mencapai kesucian tersebut,” tegasnya. Dalam hal ini, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Diperindag untuk penataannya termasuk dengan steakholder terkait lainnya untuk meningkatkan pemahaman para pedagang canang tersebut. Diakhir acara interaktif, para pedagang ini diberikan sertifikat pelatihan pedagang sarana upakara agama.  ard


Komentar

Berita Terbaru

\