Turun Dari Sepeda Motor, Erna Mendadak Meninggal
Jumat, 15 April 2016
00:00 WITA
Gianyar
3683 Pengunjung
suaradewata.com
Gianyar, suaradewata.com – Ernawati (34) asal Jalan Klayatan III/08 RT/RW 002/001 Desa/Kecamatan Bandungrejosari, Kecamatan Sukun Kota Malang, Jawa Timur, menghembuskan nafasnya yang terakhir setelah turun dari sepeda motor sebelum simpang empat Panta Saba jalur Bypass IB Mantra, Kamis (14/4) malam pukul 19.30 wita.
Dari keterangan pacar korban bernama I Wayan Semarayasa (32) yang saat itu membonceng korban menjelaskan, dirinya sedang dalam perjalanan menuju Kuta setelah pulang dari kampung halamannya di Desa Tegallinggah, Karangasem. Ditengah perjalanan sebelum sampai di simpang empat pantai Saba, korban tiba-tiba meminta dirinya menghentikan sepeda motor Vario bernopol DK 2147 Y yang dikendarainya. “Dia menepuk pundak saya dan minta untuk turun” jelas Semarayasa sambil meneteskan air mata.
Setelah berhenti, Erna pun turun dan jongkok di sebelah sepeda motor, ketika ditanya oleh pacarnya, Erna tidak menjawab. Selang beberapa saat terlihat kondisinya mulai lemah dan kejang-kejang, kemudian Sumarayasa memangku pacarnya. “Saat berada dipangkuan dia kejang-kejang terus tidak merespon apapun, saya langsung minta tolong kepada siapapun yang lewat” ujarnya lirih.
Satlantas Polres Gianyar yang saat itu melakukan patroli di jalur Bypass Mantra melihat Sumarayasa yang berteriak minta tolong. Dibantu oleh petugas, korban dilarikan ke rumah sakit Ganesha, Celuk, Sukawati. Setiba di RS Ganesha, korban dinyatakan sudah meninggal. “Dia tidak pernah mengeluh kalau sakit, hanya tiba-tiba minta berhenti di tengah perjalanan” ujar Semarayasa yang mengatakan akan menikah dalam waktu dekat ini.
Kasat Reskrim Polres Gianyar AKP Marzel Doni SIK., seijin Kapolres Gianyar AKBP Farman saat dikonfirmasi penyebab kematian Ernawati mengatakan, berdasarkan dari pemeriksaan dokter di RS Ganesha, korban dinyatakan terkena serangan jantung. Keluarga korban sudah menerima kejadian tersebut dan mengikhlaskan meninggalnya korban. “Keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi, mereka sudah membuat surat pernyataan dan menerima kematian korban sebagai musibah” papas AKP Marzel.gus
Komentar