Tidak Kunjung Diperbaiki, Jalan Jebol Ditanami Pisang
Minggu, 10 April 2016
00:00 WITA
Gianyar
2634 Pengunjung
suaradewata.com
Gianyar, suaradewata.com – Warga Desa Pering, Blahbatuh, Gianyar, akhirnya menanam pohon pisang di ruas jalan utama Desa Pering menuju Desa Tojan, Minggu (10/4). Aksi tersebut sebagai ungkapan kekesalan warga yang sudah lama meminta perbaikan jalan namun belum juga terlaksana, ditambah seringnya kecelakaan terjadi akibat jalan jebol tersebut.
Menurut Kepala Desa Pering, I Gusti Agung Ngurah Arika Sudewa, jalan jebol tersebut disebabkan adanya pengikisan pondasi jalan oleh air yang mengalir di gorong-gorong dibawah jalan. Saluran air tersebut merupakan saluran irigasi persawahan petani di Desa Pering yang dulunya ada di depan kantor desa. Saat saluran irigasi berada di depan kantor desa, pada musim hujan sering meluap dan membuat jalan depan kantor desa berlumpur sehingga membahayakan pengguna jalan, karenanya saluran irigasi dipindah ke arah timur. Kini kejadian yang sama terulang kembali, air irigasi meluap sampai mengikis pondasi jalan dan menyebabkan jalan berlubang. “Jalan itu sudah mulai jebol sembilan bulan lalu, pada saat hujan deras” ungkap Kades Pering.
Untuk mengantisipasi kerusakan jalan lebih parah, dirinya mengaku sudah pernah berkirim surat pemberitahuan dan permohonan perbaikan jalan ke Dinas PU Kabupaten Gianyar berkali-kali. Namun hingga surat pemberitahuan terakhir pada tanggal 29 Maret 2016 lalu masih juga belum ada tanggapan. “Pada paruman desa, warga kami yang marah sempat bertanya apakah kepala desa tidak pernah menindaklanjuti adanya jalan jebol?? Kami pun menunjukkan surat yang pernah kami kirim ke Dinas PU Kabupaten Gianyar,” jawabnya.
Gusti Sudewa menambahkan, kekesalan warga menjadi puncaknya saat beberapa pengendara mengalami kecelakaan saat melintas di jalan jebol tersebut, padahal sudah di beri penghalang dari drum oleh warga.Ditambah dengan kondisi lampu penerangan jalan yang kadang nyala dan kadang mati. “Kecelakaan satu keluarga mengendarai sepeda motor pada malam minggu kemarin (Sabtu 9/4-red), menjadi puncak kekesalan warga. Dan pada hari ini mereka menanam pohon pisang sebagai aksi kekesalannya terhadap instansi terkait” jelas Gusti Sudewa. gus
Komentar