Meranggi Akhiri Hidup Di Pohon Kamboja
Kamis, 31 Maret 2016
00:00 WITA
Gianyar
2912 Pengunjung
suaradewata.com
Gianyar, suaradewata.com– Dewa Made Meranggi (87) mengakhiri hidupnya yang sudh lanjut usia secara tragis, gantung diri di pohon kamboja halaman rumahnya, di Lingkungan Ubud Kelod, Gianyar, Kamis (31/3) pukul 00.30 wita. Meranggi diduga gantung diri akibat penyakit maag kronis yang dideritanya tidak kunjung sembuh.
Dari informasi yang diperoleh, Dewa Made Meranggi pertama kali ditemukan tergantung dengan selendang hitam di leher oleh menantunya Ni Made Metri (50) saat akan mengendong cucunya yang menangis di halaman rumah. Melihat mertuanya sudah menggantung di pohon kamboja, Metri lalu berteriak minta tolong yang di dengar oleh suaminya Ngakan Made Sudirsa (58). Sontak Sudirsa mengambil blakas yang ada di dapur untuk memotong selendang yang menjerat leher ayahnya. Dibantu adiknya, mereka menggotong ayahnya ke kamar untuk diperiksa dan berusaha untuk membangunkan, namun korban sudah tidak bernafas.
Kapolsek Ubud Kompol Ketut Widiada saat dikonfirmasi membenarkan kejadian bunuh diri warga Ubud Kelod tersebut. Dari keterangan saksi-saksi dan keluarga korban, Dewa Meranggi sering mengeluh terhadap penyakit maagnya yang tak kunjung sembuh dan kerap mengatakan ingin mengakhiri hidupnya. “Korban sering keluar rumah membawa selendang hitam yang digunakan untuk gantung diri, korban menunggu semua keluarga tertidur baru melaksanakan niatnya” ungkap Kompol Widiada. gus
Komentar