Kegiatan Tidak Sesuai Brosur, Lomba “Faber Castell†Menuai Protes
Minggu, 27 Maret 2016
00:00 WITA
Buleleng
8416 Pengunjung
suaradewata.com
Buleleng, suaradewata.com – Lomba menggambar yang diselenggarakan salah satu produk alat tulis dan mewarnai bermerk “Faber Castell” menuai protes dan kekesalan sejumlah orang tua peserta. Pasalnya, lomba yang digelar di Gedung Laksmi Graha Singaraja, Kabupaten Buleleng, Minggu (27/3), dianggap banyak menyimpang dari selebaran pengumuman.
Dari pantauan suaradewata.com, kejadian tersebut tampak ketika peserta lomba menggambar yang diikuti oleh tingkat Sekolah Dasar se Kabupaten Buleleng kemudian berubah menjadi lomba mewarnai dengan menggunakan alat Connector Pen.
Bukan hanya kegiatan lomba yang tidak sesuai, sejumlah orang tua peserta tampak kebingungan ketika pihak panitia lomba mengumumkan para peserta wajib membawa pensil dan penghapus.
Peserta yang membayar sejumlah Rp.25 ribu banyak yang tidak membawa peralatan pensil dan penghapus sehingga sejumlah orang tua kemudian kelabakan mencari pensil dan penghapus yang ternyata di jual di depan pintu masuk bagian selatan tempat dilakukan kegiatan tersebut.
“Kemarin katanya lomba menggambar dan saya malah meminta siswa untuk belajar teknik menggambar. Jika memang lomba mewarnai, tentu berbeda lagi tekniknya. Apalagi menggunakan alat connector pen yang memang ada teknik tersendiri,” ujar Sumber www.suaradewata.com yang merupakan salah satu Kepala Sekolah Dasar yang menolak disebut identitasnya.
Ketua Panitia acara, Ucky Ayuningtyas, ketika dikonfirmasi terkait hal tersebut membantah fakta terkait tidak disosialisasikan terkait sejumlah persyaratan yang menjadi kewajiban yang harus dibawa oleh peserta.
“Sebetulnya di brosur sudah ada sih. Tadi cuma ngingetin aja. Untuk TK (Tingkat Taman Kanak-kanak) memang lomba mewarnai. Tapi untuk SD (Tingkat Sekolah Dasar) kan menggambar dan mewarnai. wajib ditambah-tambahin (gambar yang telah disediakan oleh panitia),” papar Ucky yang dikonfirmasi di tempat lomba.
Ucky yang dikonfirmasi terkait dengan tidak disampaikannya kelengkapan persyaratan tersebut menuding orang tua peserta yang tidak jeli dalam mempersiapkan kebutuhan anaknya selaku peserta lomba. Menurutnya, logikan lomba menggambar tentu harus membawa pensil.
Jika orang tua yang jeli, lanjutnya, sepertinya sudah mengerti dengan kebutuhan pensil yang harus dibawa dalam lomba. Pasalnya, panitia telah menyediakan sebuah gambar yang siap diwarnai oleh para peserta lomba. Tentang kegiatan lomba yang juga berbeda antara lomba mewarnai serta menggambar pun ia mengaku peserta diwajibkan melakukan penambahan terhadap gambar yang telah disiapkan oleh panitia.
Gambar yang telah disiapkan oleh panitia lomba Faber Castell pun bukan hanya dipergunakan oleh peserta tingkat TK. Gambar di atas kertas yang telah disediakan panitia juga turut digunakan untuk lomba tingkat SD yang dimulai sejak pukul 14.00 Wita.
“Untuk yang SD itu wajib ditambah-tambahin. Tapi kalau TK kan hanya mewarnai aja. Kalau SD, menggambar dan mewarnai. Sebetulnya sudah ada dalam brosur,” ungkap Ucky menegaskan.
Sejumlah peserta yang tampak kecewa pun akhirnya memilih untuk meninggalkan lomba sebelum acara pengumuman pemenang.
Menurut Ucky, peserta lomba yang berlangsung setiap tahun tersebut diikuti oleh lebih dari 1300 peserta mulai tingkat TK dan SD yang ada di Kabupaten Buleleng. Dikatakan, jumlah peserta yang mengikuti di tahun 2016 lebih banyak dari angka peserta di tahun 2015 yang hanya 1012 peserta.
Peserta yang membayar pendaftaran sejumlah Rp25 ribu mendapatkan satu set connector pen yang berisi 8 jenis warna. Pendaftaran pun bukan hanya melalui sekolah-sekolah dasar melainkan dibuka tempat khusus pada salah satu toko buku “Togamas” yang berada di Jalan Kartini 6A Singaraja.adi
Komentar