PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Ribuan Umat Tumpah Ruah di Pura Ulundanu Batur

Rabu, 23 Maret 2016

00:00 WITA

Buleleng

12222 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Bangli, suaradewata.com– Berbagai prosesi ritual yang unik dan menarik dapat dijumpai dalam pelaksanaan karya Ngusabha Kedasa yang digelar di Pura Ulundanu Batur, Bangli. Salah satunya, Mepepada Agung yang digelar sebelum puncak karya, Rabu (23/03/2016). Sementara pada malam harinya, dilaksanakan puncak karya yang berlangsung khusuk dan hikmat, diawali dengan menghaturkan bhakti piodalan.  

Menurut Dane Jro Gede Batur Duuran, mepepada agung bertujuan untuk mensucikan seluruh sarana sesajen yang akan dipersembahkan kehadapan Ida Betara-Betari di Puru Ulun Danu Batur. Dalam prosesi saat itu, puluhan ribu umat Hindu dari seluruh Bali tampak tumpah ruah. Tampak juga saat itu, Gubernur Bali, Made Mangku Pastika beserta Nyonya Mangku Pastika, Ketua DPRD Bali, Nyoman Adi Wiryatama beserta jajaran SKPD Propinsi Bali. Sementara dari Kabupaten Bangli, tampa Wakil Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta. “Mepepada Agung dilaksanakan sebelum Puncak Karya. Tujuannya, untuk mensucikan sarana sesajen dan hewan yang nantinya akan dijadikan persembahan,” ungkap Dane Jro Gede Batur Duuran.  

Lebih lanjut, disampaikan, saat Mepepada Agung seluruh pratime juga turun kabeh. “Saat Mepepada Agung, ida betara-betari juga mececingak untuk memberikan merta atau anugrah kepada seluruh masyarakat,” sebutnya. Dalam prosesi itu, setidaknya melibatkan lima puluh sekea gamelan dari seluruh Bali. Usai pelaksanaan mepepada Agung, selanjutnya bersembahyangan bersama dilaksanakan yang bertujuan untuk memohon keselamatan dan kedamaian alam semesta beserta isinya. 

Lebih lanjut, disampaikan, pada hari kedua pelaksanaan Karya Ngusabha Kedasa di Pura Ulun Danu Batur Kamis (24/03/2016) juga akan digelar Mepepada Pendek. Sesuai namanya, dalam Mepepada Pendek sarana yang dipergunakan berupa banten pendek. Yakni sesajen yang dibuat dari buah dan jajan bali yang disusun menjulang tinggi  dan diusung oleh kaum ibu-ibu. Mepepada pendek merupakan salah satu eedan atau rangkaian upacara Karya Ngusabha Kedasa. Pelaksanaannya dilakukan didalam jeroan Pura. Yang mana, tujuan mepepada pendek ini, agar Ida Betara Jenek melinggih dan memberikan sinar sucinya kepada seluruh umatnya. Prosesinya sendiri, berlangsung dengan cara mengitari areal dalam Pura sebanyak tiga kali.  Sementara itu, sesuai jadual eedan Karya Ngusabha Kedasa di Pura Ulun Danu Batur akan berlangsung hingga dua minggu kedepan. Dimana, Ida Betara di Pura Ulun Danu akan disineb atau ngeluur tanggal 4 April mendatang. ard


Komentar

Berita Terbaru

\