Orang Tua Protes, Oknum Guru SD Diduga Pukul Murid
Minggu, 20 Maret 2016
00:00 WITA
Buleleng
6379 Pengunjung
Bangli, suaradewata.com – Salah seoarang orang tua murid yang bersekolah di SD 2 Kawan, Bangli, memprotes dan mengadukan prilaku oknum guru setempat, Minggu (20/03/2016). Pasalnya, oknum guru bernisial NN (54), diduga telah melakukan tindak kekerasan dengan cara memukul kepala anaknya yang masih duduk dibangku kelas 5 SD. Akibat, aksi tak terpuji oknum guru asal kelurahan Kubu ini, telah membuat anaknya berinisial DGS (11) menangis dan trauma.
Kepada awak media, orang tua korban Dewa Gede Alit menuturkan peristiwa yang dialami anak pertamanya ini bahkan sudah tiga kali terjadi. Hanya saja,tindak kekerasan tersebut masih ditoleransi dan tidak dilaporkan ke polisi. "Awalnya saya tidak percaya dan berkata mungkin anak saya yang salah. Tapi setelah saya tanya kebeberapa teman sekolah anak saya, ternyata oknum guru ini sudah sering melakukan kekerasan fisik terhadap beberapa murid lainnya," ungkapnya saat ditemui Minggu (20/03/2016).
Terbongkarnya aksi oknum guru olahraga ini berawal saat dirinya bersama istrinya, hendak menjemput korban, Sabtu (19/3/2016) lalu. Namun saat akan dijemput, anaknya menangis dan mengatakan jika habis dipukul pada bagian kepalanya oleh salah seoarang gurunya. "Kata anak saat, saat itu baru disontok (dipukul-red) bagian kepalanya. Tapi, saya masih tidak percaya dan langsung menanyakan kepada temennya ternyata benar habis disontok,” jelasnya.
Saat itu juga, dirinya pun langsung menanyakan kebenaran persoalan tersebut pada oknum gurunya tersebut. “Hanya saja, jawaban yang saya terima, oknum guru tersebut tidak mau mengaku dan malahan menyuruh saya lapor ke polisi dan pergi," sesalnya. Dari penuturan anaknya, diakui, kasus kekerasan yang diterimanya karena tidak ikut memungut sampah. Bahkan, disampaikan, dari pengakuan beberapa orang tua murid disekolah tersebut, oknum guru ini beberapa kali pernah dicari oleh orang tua murid lainnya karena melakukan tindak kekerasan juga. Hanya saja, tidak ada yang mau melapor ke polisi karena takut anaknya tidak naik kelas.
Pada saat bersamaan, NN, oknum guru tersebut tiba-tiba mendatangi rumah orang tua korban. Saat itu dipertegas, kedatangannya itu untuk memperjelas persoalan yang terjadi. Berkali-kali yang bersangkutan, berkilah tidak pernah melakukan kekerasan terhadap anak didiknya. "Saya berani sumpah dihadapan Ida Bethara kalau saya tidak pernah melakukan pemukulan. Kalau saya berbohong biar saya ditabrak mobil," tegasnya dihadapan kedua orang tua DGS. Meski demikian, guru yang sudah mengajar selama 12 tahun di SDN 2 Bangli ini mengakui dirinya memang tipikal guru yang tegas. Hal itu dilakukan agar para murid bisa bersikap disiplin. "Kalau saya tegas saya akui, tapi saya tidak pernah memukul. Kalau saya salah, tidak mungkin saya datang ke rumah ini,” pungkasnya.ard
Komentar