Siapkan Paket “Kuda Hitamâ€, Sahabat Sukrawan Siap Rilis Dukungan
Jumat, 11 Maret 2016
00:00 WITA
Buleleng
5532 Pengunjung
suaradewata.com
Buleleng, suaradewata.com – Harapan pertarungan Head to Head dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Buleleng 2017 nanti tampak sulit terwujud. Pasalnya, pendukung calon independen dari kubu Dewa Nyoman Sukrawan yang tergabung dalam komunitas “Sahabat Sukrawan” mulai menonjolkan paket “Kuda Hitam” dengan memasangkan Sukrawan dan Dharma Wijaya.
“Rencana minggu depan akan kami rilis jumlah dukungan dalam bentuk KTP (Kartu Tanda Penduduk) yang sudah terkumpul dari para relawan di hampir seluruh desa wilayah Buleleng. Tapi ada beberapa hal yang kami baru ketahui terkait aturan dari KPU (Komisi Pemilihan Umum) Kabupaten Buleleng. Karena selain KTP, juga boleh dalam bentuk KK (Kartu Keluarga),” ujar Gede Agus Tenaya Somandhana yang merupakan kordinator komunitas Sahabat Sukrawan, Jumat (11/3).
Menurut Agus, hal tersebut diketahui setelah kedatangannya ke KPU untuk mempertanyakan persyaratan pendaftaran calon dari independen. Dimana, lanjutnya, sesuai keterangan Ketua KPU Buleleng yakni Gede Suardana bahwa KK pun bisa digunakan selain KTP.
Terkait paket kuda hitam yang dicalonkan Sahabat Sukrawan, Agus menyebut bahwa akan segera diumumkan sekitar bulan April 2016 nanti. Sehingga, desakan untuk Sukrawan maju dalam tarung Pilkada Buleleng 2017 nanti bukan lagi hisapan jempol belaka.
“Syarat yang baru kami ketahui dari KPU malah mempermudah untuk mendapatkan dukungan yang lebih banyak. Jangankan angka 40 ribu pendukung. Mungkin bisa lebih dari itu yang nanti akan di rilis,” papar Agus dari balik telepon selulernya.
Dikomfirnasi mengenai paket Dharma Wijaya yang tidak lain merupakan sepuh Partai Demokrat, Agus menyebut hal itu telah menjadi suatu bentuk kesepakatan internal dari komunitas Sahabat Sukrawan.
Menurut Agus, dengan tidak mendaftarnya Sukrawan ke dalam mekanisme penjaringan calon kandidat di PDIP bukan berarti menutup kemungkinan untuk ikut bertarung di Pilkada Buleleng bulan Februari 2017 nanti. Kantong-kantong politik yang tetap setia menanti majunya Dewa Sukrawan sebagai Bupati Buleleng, selama ini betul-betul menantikan impian tersebut.
“Demokrasi itu adalah suara rakyat. Jika rakyat yang menginginkan Dewa Sukrawan menjadi Bupati, lalu apa mungkin seorang yang didukung kemudian membiarkan rakyat pendukungnya kecewa. Kami sudah sepakat untuk terus bergerak dan apa yang menjadi syarat untuk calon independen akan berusaha kami penuhi demi paket SURYA (Sukrawan-Dharma Wijaya),” pungkas pengacara non aktif ini.
Terkait kondisi keberadaan paket Kuda Hitam yang dikedepankan Sahabat Sukrawan, Ketua Partai Demokrat Buleleng, Luh Gede Harryani, mengungkapkan bahwa hal tersebut tidak menuntut kemungkinan terjadi dalam kancah perpolitikan. Pihaknya yang belakangan diketahui masih melakukan pendekatan politik pun mengaku bisa jadi mengarahkan gerbong politik kepada paket kuda hitam.
“Maksudnya ada Satria Piningit ya. Itu tetap akan kami dukung jika memang elektabilitas dan hasil surveynya bagus,” pungkas Harryani.
Disisi lain, sumber suaradewata.com dari satu tokoh di internal PDIP kawasan timur kota Singaraja mengatakan, majunya Dewa Sukrawan serta dukungan yang selama ini mengalir melalui komunitas yang bergerak mengumpulkan KTP bukan suatu hal yang meragukan lagi.
Menurut sumber yang enggan disebut identitasnya tersebut, basis pendukung Sukrawan masih kuat dan merupakan salah satu potensi untuk maju merebut kursi Bupati Buleleng.
“Masih sangat banyak kok yang memimpikan Sukrawan jadi Bupati Buleleng setelah dulu sempat tidak jadi karena menjalankan tugas partai. Dan bukti dukungannya jelas masih ada pada saat pemilihan Gubernur Bali lalu ketika ia (Sukrawan) dipasangkan sebagai Wakil Gubernur. Sekarang, poinnya bagaimana pendukung Sukrawan dalam mewujudkan cita-cita itu dan saya yakin juga dengan militansi kader PDIP yang masih mendukung Sukrawan. Hanya saja, mereka belum begitu yakin dan itu memang cukup menjadi tantangan bagi para pendukung yang bergerak,” kata sumber suaradewata.com.adi
Komentar