PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Ketua DPC Tetap Maju, Gerindra Jajaki Koalis Yang Satu Tujuan

Senin, 07 Maret 2016

00:00 WITA

Buleleng

4976 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Buleleng, suaradewata.com  Pasca dilakukan tahap verifikasi oleh DPC Kabupaten Buleleng dari PDIP, sejumlah elit politik di bumi Utara Pulau Bali mulai melakukan komunikasi politik. Partai Golkar dan partai Demokrat pun telah jelas menyatakan sikap mengedepankan pola pertarungan antar dua calon kandidat dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Buleleng di Februari 2017 nanti.

Ketua Partai Gerindra, Nyoman Rai Yusa, yang sejak awal sudah menyatakan kesiapannya untuk maju sebagai kandidat Calon Bupati pun, mulai santer melakukan sejumlah pendekatan politik. Hal tersebut dinyatakan Rai Yusa dalam wawancara yang dilakukan suaradewata.com yang mengaku mulai konsentrasi untuk melakukan penjajakan koalisi.

“Kader partai sudah jelas meminta saya tetap maju sebagai calon Kandidat Bupati, tapi tentu tidak bisa kemudian memikirkan internal partai Gerindra yang tentu harus berkoalisi dengan partai lain untuk maju ke Pilkada 2017 nanti. Kami pun sudah melakukan komunikasi politik dengan elit-elit partai lain,” kata Rai Yusa, Senin (7/3).

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, bukan hanya struktur Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerindra yang meminta dirinya maju menjadi calon Kandidat Bupati Buleleng Pilkada 2017. Kesiapan kader non struktural yang ada didalam wadah Alumni Hambalang pun turut menyatakan dukungan penuh terhadap Rai Yusa.

Sebagaimana dikatakan salah satunya yakni Wayan Sariana yang merupakan Alumni Hambalang angkatan X. Ia yang juga duduk dalam struktur yakni Ketua PAC Sawan pun mengaku terus mengedepankan Rai Yusa untuk menduduki bursa calon Bupati dalam Pilkada 2017 nanti.

Terkait dengan komunikasi politik tersebut, Rai Yusa yang enggan menyebut nama elit yang telah sepakat untuk berkoalisi menyatakan masih terus membangun dukungan sejumlah partai.

Menurutnya, koalisi yang terbantung nanti tentu diharapkan menjadi suatu kesatuan utuh yang sama-sama berjuang untuk menang dalam ajang Pilkada Buleleng. Pasalnya, sejumlah permasalahan di Buleleng yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat tentu bukan lagi hal yang patut dianulir lagi.

“Sudah jelas ada angka kemiskinan yang belum mampu diperbaiki serta sejumlah pembangunan yang sebetulnya bukan menjadi solusi atas permasalahan di Buleleng. Pembangunan seharusnya mempertimbangkan faktor peningkatan kesejahteraan jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Bukan sebatas pembangunan infrastruktur yang manfaatnya belum tentu dirasakan masyarakat Buleleng secara langsung,” kata Rai Yusa.

Rai Yusa yang cukup terbilang sangat berpengalaman dalam hal pembangunan pun mengaku, koalisi yang terbentuk nantinya tentu bukan saja sepakat serta berjuang untuk menjadi pemenang. Melainkan, lanjutnya, ada hal penting terkait dengan program pembangunan ke depan untuk Buleleng yang wajib disepakati arahnya sebelum sepakat berjalan dalam gerbong koalis.

Dikatakan, pembangunan Buleleng tidak hanya sebatas pada rancang bangun daerah yang megah dengan infrastruktur. Ada pula sektor kesejahteraan masyarakat yang patut beriringan dengan perjalanan konstruksi-konstruksi pembangunan di Buleleng.

Bayangkan, lanjut Rai, ada analisis dasar untuk perbandingan pembangunan jalan lintas dengan pembangunan bandara yang berada di kawasan timur Kabupaten Buleleng. Tentang penyerapan tenaga kerja serta sektor transportasi yang mampu berjalan beriringan dan meminimalisir permasalahan yang ada khususnya tenaga kerja.

“Berapa permasalahan tenaga kerja dalam program jangka panjang yang diakomodir dalam pembangunan jalan lintas cepat jika dibandingkan pembangunan bandara. Tidak usah menggunakan rumusan matematika tapi cukup logika saja. Contoh nyata Bandara Ngurah Rai yang menyerap ribuan tenaga kerja,” kata Rai Yusa.

Hal tersebut diharapkan mampu untuk menjadi pemahaman mendasar terkait program yang menjadi perjuangan elit politik ke depannya. Dan bukan sebatas sekedar menang lalu berhasil menguasai anggaran dana daerah atau memimpin sebuah wilayah.

Menurut Rai, koalisi yang terbangun tentu wajib bersama mengusung suatu program yang digagas sejak awal perjuangan dalam merebut kemenangan Pilkada 2017. Hal tersebut pun wajib sekiranya menjadi suatu kontrak politik yang berkesinambungan. Sehingga, lanjutnya, tidak ada program yang terputus untuk Kabupaten Buleleng setiap bergantinya kekuasaan.

“Kami tidak mau berkuasa diatas ketidak-benaran. Kami pun tidak mau menerima mandat di atas kecurangan. Itu sudah menjadi prinsip luhur organisasi yang selalu di emban oleh kader Gerindra dan itu wajib hukumnya. Sebab amanat itu jelas digaungkan oleh pemimpin tertinggi kami (Prabowo Subianto, red),” pungkas Rai Yusa seraya menunjuk sebuah baliho besar di aula sekertariat DPC Gerindra Buleleng.adi


Komentar

Berita Terbaru

\