PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

ODGJ Tewas Gantung Diri

Minggu, 06 Maret 2016

00:00 WITA

Buleleng

4046 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Bangli, suaradewata.com – Kasus bunuh diri di wilayah hukum Polres Bangli terus mencuat. Setelah sebelumnya, Kadus Langkaan, Nyoman Sunarsa (32), bunuh diri dengan cara menceburkan diri ke Danau Batur diduga akibat depresi karena terlilit hutang. Kali ini, I Nyoman Taman (38) asal Dusun Sekunjeng, Bayung Gede, Kintamani melakukan ulah pati dengan cara gantung diri.

Sesuai informasi yang dihimpun di Maposek Kintamani, Minggu (06/03/2016), korban nekat bunuh diri karena penyakit kejiwaannya kambuh. Jasad korban yang merupakan Orang Dengan Ganguan Jiwa (ODGJ) ditemukan tergantung dikamar rumahnya, pada Sabtu (05/03/2016) sekitar pukul 11.00 wita olh saksi I Made Ratep Pastika (54) dan Ni Wayan Murni (41).

Kronologis kejadian bermula ketika saksi I Made Ratep yang tak lain adalah paman korban, mengecek korban di dalam kamar rumahnya. Hanya saja, saat itu korban justru melihat korban sudah dalam keadaan meninggal tergantung menggunakan seutas selendang warna coklat di kayu plafon kamarnya.

Saksi yang begitu terkejut, langsung berteriak memanggil anggota keluarga dan menurunkan jasad korban. Selanjutnya, keluarga korban pun melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Kintamani. Mendapat laporan seperti itu, sejumlah personil Polsek Kintamani bersama tim medis dari Puskesmas Kintamani, langsung mendatangi lokasi. “Setelah dilakukan olah TKP dan pemeriksaan medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” ungkap Kapolsek Kintamani, Kompol. Komang Tresna Arbawa Manik didampingi Kanit Reskrim AKP. Dewa Gede Oka.

Dari hasil pemeriksaan medis, disebutkan, hanya ditemukan tanda-tanda umum korban meninggal karena gantung diri. Sementara motif korban melakukan aksi bunuh diri, diduga karena penyakit kejiawaannya kambuh. Dari keterangan sejumlah saksi, korban selama ini memang mengalami gangguan kejiwaan dan mengantongi kartu kuning berupa, Kartu Tanda Berobat Pasien RSJ Bangli.”Kemungkinan korban terlambat mendapatkan obat dari RSJ, sehingga saat penyakitnya kambuh nekat melakukan aksi bunuh diri,” pungkasnya.ard


Komentar

Berita Terbaru

\