Derita Penyakit Komplikasi, Kartika Tewas Gantung Diri
Minggu, 28 Februari 2016
00:00 WITA
Buleleng
4836 Pengunjung
Bangli, suaradewata.com– Warga desa Sukawana, Kintamani, Bangli geger dengan ulah nekat I Gede Kartika (32), Sabtu (28/2). Pasalnya, korban yang masih betah membujang tersebut justru nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Diduga korban nekat mengakhiri hidupnya karena penyakit komplikasi yang dideritanya tak kunjung sembuh. Kontan saja, kejadian ini menyebabkan keluarganya menjadi histeris.
Sesuai informasi yang dihimpun di Mapolsek Kintamani, jasad korban pertama kali ditemukan pihak keluarga sekitar pukul 07.30 wita tergantung dengan menggunakan selendang di langit-langit (iga-iga) bangunan kandang ayam milik korban di Subak Abian Gunggung Desa Sukawana Kintamani, Bangli. Sebelum aksinya tersebut, korban bangun pagi sekitar pukul 07.00 wita dan menyampaikan kepada saksi, Nyoman Dana (56) yang tak lain adalah ayahnya akan pergi ke sekolah untuk mengajar.
Selanjutkan korban masuk ke kamar mandi untuk mandi dan saksi masuk ke dapur untuk sarapan. Selesai sarapan datang tukang yang bekerja dirumah dan sempat mengobrol. Beberapa saat kemudian saksi teringat anaknya sudah tidak ada kamar mandi dan belum menyampaikan berangkat ke sekolah sehingga saksi mencoba mencari anaknya dan didapati korban telah tergantung di kandang ayam.
Selanjutnya dibantu keluarga lainnya, saksi yang syok dan terkejut menurunkan korban yang sudah meninggal dunia. Tindak lanjut dari itu, polisi yang menerima laporan tersebut langsung turun ke lokasi. Untuk memastikan penyebab korban tewas, polisi juga mengumpulkan keterangan saksi-saksi dan mendatangkan tim medis untuk pemeriksaan mayat korban. “Dari hasil pemeriksaan team medis, tidak didapati tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” ungkap Kapolsek Kintamani, Kompol. Komang Tresna Arbawa Manik didampingi Kanit Reskrim AKP. Dewa Gede Oka saat dikonfirmasi via telepon.
Selain itu, lanjutnya, juga ditemukan bekas luka jerat pada leher depannya dan kemalauannya keluar sperma/kencing sebagai tanda umum korban tewas dengan cara gantung diri. Dijelaskan, dari hasil introgasi dengan keluarga korban diterangkan bahwa korban telah menderita sakit komplikasi berupa maag, ambaiyen, sakit pinggang sekitar sudah 2 hingga 3 bulan lalu yang tidak kunjung sembuh. “Karena penyakitnya itu, korban juga sering mengeluh, pasrah dan putus asa. Kemungkinan karena penyakit komplikasi yang dideritanya tidak kunjung sembuh itu, sehingga nekat mengakhiri hidupnya” pungkasnya. (ard)
Komentar