Genjot Ketahanan Pangan, Disperindag Gianyar Latih Ibu-Ibu Buat Kue
Rabu, 24 Februari 2016
00:00 WITA
Gianyar
3758 Pengunjung
istimewa
Gianyar, suaradewata - Genjot perkembangan ekonomi lewat sektor informal, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Gianyar melatih puluhan ibu-ibu untuk membuat makanan ringan, hal tersebut terungkap saat Kepala Disperindag, I Wayan Suamba membuka pelatihan sekaligus memberi motivasi ke para peserta pelatihan di Aula Lembaga Pelatihan Pariwisata Bali (LP2B), jalan Kebo Iwa, Gianyar, Rabu (24/2).
Pelatihan pengolahan pangan melibatkan 30 perempuan asal perwakilan seluruh desa di Gianyar, mereka akan dilatih teknik mengolah pangan lokal dengan cara modern. Pelatihan datangkan dua orang narasumber yang ahli di bidang masing-masing. Pelatih pertama, Masta Selianawaty merupakan Fungsional Nutrisions (Ahli Gizi) asal Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar, ia memberikan tata cara pembuatan makanan ringan dan memiliki kandungan gizi yang tepat.
Pelatih kedua, Dwi Sagitarina merupakan ahli membuat makanan dan peningkatan kesejahtraan keluarga asal Pokja III Tim Penggerak PKK Kabupaten Gianyar. “ Pelatihan diharapkan bisa meningkatkan kapasitas ibu-ibu dalam menambah pendapatan keluarga dan kemandirian pangan nasional bisa terwujud,” papar Kadis Perindag, I Wayan Suamba, saat membuka kegiatan tersebut.
Lebih lanjut, Suamba megatakan pelatihan juga diharapkan memberikan pengetahuan peserta tentang tata cara yang optimal dalam mengolah pangan, khususnya makanan yang tidak berasal dari tepung terigu. Rendahnya inovasi teknologi terhadap pengelolaan produk lokal tersebut, menjadi salah satu penyebab belum optimalnya kreasi produk pangan lokal non-terigu. Jika ada inovasi yang terpadu, tentu minat masyarakat terhadap hasil olahan pangan lokal akan meningkat. “Era sekarang, konsumen tidak hanya menuntut aspek kenikmatan produk pangan, namun juga aspek kesehatan dan keamanan,” imbuhnya.
Pelatihan juga memotivasi serta meningkatkan pemahaman ibu-ibu peserta, agar hasil olahan pangan lokal mereka memenuhi tiga aspek tersebut. Makanan yang kita konsumsi setidaknya makanan yang mengandung 3BA, yakni Beragam, Bergizi, Berimbang dan Aman. Mengingat tidak ada satu jenis makanan yang gizinya lengkap, maka aneka pangan akan sangat berguna bagi kita. Pelatihan ini juga berharap bisa meningkatkan pengetahuan, kepedulian, dan kesadaran masyarakat dalam upaya mengembangkan konsumsi pangan beragam dan bergizi seimbang. “Setelah pelatihan ini kami berharap muncul usaha ibu-ibu dalam memberdayakan pendapatan keluarga. Bisa mengola makan dengan beraneka ragam, peningkatan kualitas serta peningkatan usaha industri pangan lokal,” papar Suamba.
Senada yang diungkapkan salah seorang peserta pelatihan mengolah pangan lokal, Ida Ayu Kirana Putri asal Kelurahan Gianyar. Ibu dari istri Kepala Lingkungan Gianyar ini sangat senang diberikan pelatihan mengolah pangan lokal dengan cara modern. Sehingga bisa menggali potensi dan mengembangkan perekonomian di desa. Apalagi kedepan kelurahannya akan mengikuti lomba desa. “Saya rasa langkah Disperindag melatih perempuan di Gianyar sangat baik, hanya saja perlu kesinambungan,” ungkapnya. gus
Komentar