PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

RS Sanglah Angkat Peluru di Lengan Atas Polisi Tertembak Teroris

Selasa, 16 Februari 2016

00:00 WITA

Denpasar

4404 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Denpasar, suaradewata.com - Anggota Brimobda Polda NTB Bharada Efendi yang tertembak oleh kelompok teroris jaringan Santoso di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Senin (15/02) kemarin mengalami luka yang cukup serius.

Korban mengalami luka tembak di lengan atas tangan kanan. Saat ini korban masih dirawat di RS Sanglah dan rencananya pihak RS Sanglah akan melakukan upaya pengangkatan proyektil hari ini (red, Selasa 15 Februari 2016).

"Kalau melihat dari lukanya di lengan atas dan jika melihat kondisi lukanya saat ini sekarang akan dilakukan upaya pengangkatan proyektil oleh tim Dokter RS Sanglah," kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Herry Wiyanto saat ditemui di Mapolda Bali, Selasa (16/02).

Beredar kabar jika peluru yang menembus lengan atas tangan kanan korban tembus menuju ke paru-paru, namun hal ini dibantah oleh Herry Wiyanto.

"Tidak ada tembus ke paru-paru, hanya kita memang lakukan pemeriksaan bagaimana itu proyektil bisa berjalan keatas itu melalui mana, tim dokter sedang melakukan pemeriksaan dan akan dilakukan upaya pengambilan itu proyektil," tandas Herry seraya memastikan jika korban dijaga ketat oleh tim gabungan dari Sabara Polda Bali dan Tim Dokter Kesehatan Bayangkara Polda Bali.

Selain itu, pasca adanya baku tembak antara polisi dengan kelompok teroris di wilayah Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), kepolisian Polda Bali langsung memperketat pengamanan, terutama di pintu masuk arah timur seperti Padang Bai.

"Kegiatan pengetatan orang kita lakukan terutama dari arah timur di Padang Bai secara selektif kita lakukan pengamanan kita juga kerahkan anjing pelacak," pungkasnya.

Seperti diberitakan, terjadi baku tembak antara Polisi dan kelompok teroris jaringan Santoso di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Senin (15/02) kemarin. Dalam peristiwa ini satu orang teroris tewas, sementara seorang polisi mengalami luka tembak. Korban dari pihak anggota Polri ini akhirnya langsung dievakuasi ke RSUP Sanglah Denpasar. Sumber di kepolisian Polda Bali mengatakan, korban tiba di Bandara Ngurah Rai sekitar pukul 15.55 Wita dengan menggunakan helikopter milik Trafira Air. Korban adalah anggota Brimob Detasemen A Bima NTB bernama Bharada Efendi dan dievakuasi dari  Bandara Salahudin Bima.

Bharada Efendi dievakuasi dari Bima karena sebelumnya mengalami luka tembak dalam peristiwa penggerebekan pada hari Senin (15/02) sekitar pukul 07.16 Wita yang dilakukan oleh anggota Densus 88 Mabes Polri, Brimob Den A Bima dan anggota Res Bima Kota yang terhadap DPO Poso bernama Fajar alias Chan alias Muhammad Fuad. Para teroris itu digerebeg karena terkait kasus penembakan Kapolsek Ambalawi AKP Anumerta Abdul Salam dan aksi amaliyah di wiliyah Poso.

Penggerebekan dilakukan di rumah Darwis (orang tua Fajar) yang beralamat di RT 02/01 Kel. Penatoi Kec. Mpunda Kota Bima NTB. Sementara anggota Polri yang terluka langsung dijemput oleh Kombes Pol dr. Felix dan selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Polri Trijata dengan mobil Ambulance Brimobda Polda Bali Nomor Polisi 2707-XI dan kemudian dibawa ke RSUP Sanglah Denpasar dengan pengawalan ketat anggota polisi.ids


Komentar

Berita Terbaru

\