Ubud Fokus Atasi Kemacetan Saat Murenbangcam
Senin, 15 Februari 2016
00:00 WITA
Gianyar
3291 Pengunjung
Gianyar, suaradewata.com - Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan (Musrenbangcam) se-Kabupaten Gianyar dilaksanakan serentak di Bulan Pebruari 2016. Usulan masyarakat desa yang disampaikan lewat Musrebangcam diakomodir Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sesuai bidang masing-masing. Namun saat sesi diskusi, solusi kemacetan Ubud menjadi topik paling banyak dibahas setiap kelompok. Hal tersebut terungkap saat pelaksanaan Musrenbangcam Ubud, di Aula Kantor Camat Ubud, Gianyar, Senin (15/2).
Sekretaris Bappeda Kabupaten Gianyar, AA Gde Budiarta mengatakan semua usulan yang dibahas serta diprioritaskan merupakan usulan dari enam desa dan satu kelurahan di Ubud. Usulan tersebut direkap sesuai dengan bidang masing-masing, selanjutnya diplenokan masing-masing kelompok sebelum diprioritaskan. Hanya saja masih ada beberapa desa yang membuat usulan yang belum sesuai dengan panduan, hal tersebut disebabkan keterbatasan SDM yang dimiliki desa. “Ada saja usulan yang menjadi kewenangan desa/kelurahan diusulkan ke kabupaten atau propinsi, ini mungkin disebabkan karena perbedaan penafsiran perangkat desa atau minimnya SDM di tingkat desa,”jelas Budiarta.
Lebih lanjut ia mengatakan saat Musrenbangcam seharusnya desa sudah menyiapkan berbagai usulan sesuai bidang masing-masing, sehingga tidak banyak waktu terbuang untuk mendengarkan berbagai usulan lain saat Musrenbang. Usulan tersebut nantinya akan diakomodir SKPD dan dijadikan acuan dalam menyusun APBD 2017.
Musrenbang Kecamatan Ubud dihadiri anggota DPRD Dapil Ubud, Ketua TP PKK Kabupaten Gianyar, Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra, SKPD terkait, Perbekel, Lurah serta utusan desa tersebut dibuka Camat Ubud, Ida Bagus Putu Suamba berjalan hingga pukul 15:00Wita. Peserta enggan meninggalkan ruangan karena ingin memastikan usulan mereka masuk serta diakomodir SKPD. Peserta Musrenbang yang dibagi menjadi kelompok sesuai bidang memprioritaskan usulan masing-masing, namun saat sesi diskusi masalah kemacetan Ubud muncul dari setiap kelompok. Sebagian besar kelompok masyarakat mengusulkan agar segera mencarikan solusi kemacetan Ubud. ”Hal tersebut membuktikan masalah penanganan kemacetan merupakan salah satu prioritas Ubud,” papar Budiarta.
Senada yang diungkapkan Perbekel Sayan, I Dewa Gede Agung kalau pelaksanaan Musrenbangcam kali ini berjalan lancar dan isu kemacetan menjadi pembahasan masing-masing kelompok. Kelancaran tersebut disebabkan pihak desa tidak lagi berebut dana di kecamatan, daftar usulan yang menjadi kewenangan desa telah didanai lewat APBDes. Sehingga usulan yang diprioritaskan saat Musrenbangcam merupakan usulan yang menjadi kewengan Pemerintah Kabupaten, propinsi hingga pusat. Sedangkan usulan yang menjadi kewenangan desa sudah dioptimalkan pendanaannya melalui APBDes, karena desa memiliki nilai APBDes rata-rata RP 2-3 Milyar setiap desa. “Saya berharap Musrenbangcam kedepan lebih fokus dan tidak terlalu banyak pemaparan berbagai pihak, sehingga sebagian besar waktu habis untuk itu”, terangnya. gus
Komentar