Dewan Desak Copot Kadisnak dan Kadiskes
Selasa, 16 Juni 2015
00:00 WITA
Denpasar
1951 Pengunjung

Denpasar, suaradewata.com - Anggota Komisi I DPRD Bali Nyoman Tirtawan, mengaku sangat kecewa dengan kenyataan bahwa stok Vaksin Anti Rabies (VAR) di Bali, justru habis. Ini dinilainya sangat ironis, mengingat di sisi lain korban gigitan anjing rabies justru terus berjatuhan.
Bagi Tirtawan, kondisi ini tidak perlu terjadi jika instansi terkait bekerja cepat. "Terus terang ini sungguh mengecewakan," ujarnya, di Denpasar, Senin (15/6).
Ia bahkan mendesak gubernur Bali serta para bupati dan walikota, agar segera mencopot Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) serta Kepala Dinas Peternakan (Kadisnak) masing-masing. Sebab, mereka telah lalai dalam menjalankan tugasnya masing-masing.
"Kami desak gubernur dan para bupati/ walikota untuk copot orang-orang itu. Mereka semua tidak becus menangani rabies," tandasnya.
Tirtawan mengaku telah menghubungi Kadiskes Bali, Direktur RSUP Sanglah, dan lain-lain untuk menanyakan stok VAR ini. "Tapi semua menjawab kosong. Begitu juga dengan Rumah Sakit Siloam," kata politisi Partai NasDem asal Buleleng itu.
Tirtawan menyebut, seminggu lalu padahal pihaknya sudah meminta agar stok VAR ini segera diatasi. Sebab di Buleleng misalnya, ada begitu banyak korban gigitan anjing rabies. Ia khawatir, kondisi ini akan menjadi bencana bagi Bali, hanya karena faktor kelalaian dinas terkait.
"Terus terang saya sangat muak dengan kinerja dinas terkait. Bayangkan saja, di Buleleng itu ada 800 korban gigitan dalam seminggu, tetapi stok VAR malah kosong," tegas Tirtawan.
"Saya tidak bisa membayangkan bagaiamana anak-anak kecil yang menjadi korban gigitan rabies. Ini sangat menyedihkan. Ini akibat kebodohan dan kelalaian manusia yang menangani hal ini (stok VAR, red)," ucapnya. san
Komentar