PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Narkoba Musuh Utama Negara

Sabtu, 30 Mei 2015

00:00 WITA

Denpasar

2292 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Denpasar, suaradewata.com - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengingatkan besarnya ancaman bahaya narkoba. Menurut dia, narkoba adalah salah satu dari tiga musuh utama negara, di samping korupsi dan terorisme.


Bahkan, ia menyebut, penyalahgunaan narkoba adalah kejahatan yang paling kompleks. Sebab, dalam perdagangan narkoba, ada korupsi dan terorisme.

"Di sana ada banyak aksi teror yang dibiayai dari pasar gelap narkoba," ujarnya, saat melantik Kombes Pol. Drs. I Putu Gede Suastawa, S.H., sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Bali, di Ruang Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali, Jumat (29/5).

Mengingat begitu mengerikannya bahaya narkoba, mantan Kapolda Bali itu kembali menyatakan dukungannya atas kebijakan pemerintah menjatuhkan hukuman berat bagi para pengedar narkoba. Terlebih, Bali sebagai destinasi pariwisata dunia, belakangan juga menjadi tujuan perdagangan gelap narkotika.

Kondisi ini, disebutnya menjadi tantangan berat bagi kepala BNN Bali, yang baru dilantik. "Saya minta, kerahkan upaya sekala dan niskala dalam memerangi ancaman bahaya narkoba,” tandasnya.

Gubernur Pastika berharap, kepala BNN Bali beserta jajarannya segera merumuskan langkah antisipasi agar bahaya tersebut dapat dibendung. Namun demikian, ia juga menyadari bahwa tugas berat ini tak mungkin hanya dipikul oleh jajaran BNN.

Dukungan dan peran serta aktif dari seluruh komponen masyarakat, sangat dibutuhkan dalam memerangi narkoba. "Mari kita sama-sama memerangi bahaya narkoba, mulai dari lingkup keluarga hingga masyarakat di lingkungan terdekat. Bali itu pulau sorga, tapi bukan sorga bagi pengguna narkoba,” ucapnya.

Selain upaya penindakan dan rehabilitasi, Gubernur Pastika juga mengingatkan pentingnya upaya pencegahan. Ia menilai, kesenian dapat dijadikan media sosialisasi yang efektif bagi sosialisasi pencegahan narkoba. "Misalnya melalui wayang, bondres dan kesenian lainnya. Saya minta itu dimanfaatkan,” pintanya.

Upaya pencegahan ini diharapkan dapat menurunkan demand (permintaan) dalam pasar narkoba. Gubernur Pastika meyakini, turunnya permintaan dalam pasar narkoba, lambat laun akan memotong siklus peredaran narkoba. san


Komentar

Berita Terbaru

\