PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Memantapkan dan Menumbuhkan Era Kebangkitan Baru

Kamis, 28 Mei 2015

00:00 WITA

Nasional

2689 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Opini, suaradewata.com- Peringatan Hari kebangkitan Nasional 2015 yang jatuh setiap tanggal 20 Mei harus dimaknai untuk memelihara, menumbuhkan dan menguatkan jiwa nasionalisme kebangsaan masyarakat Indonesia sebagai landasan dasar dalam melaksanakan pembangunan, menegakkan nilai-nilai demokrasi berlandaskan moral dan etika berbangsa dan bernegara, untuk mempercepat terwujudnya visi dan misi sebagai bangsa yang maju dan sejahtera dalam bingkai NKRI. Semangat persatuan demi menjunjung tinggi sikap nasionalisme yang dulu dibanggakan kini menjadi kekhawatiran bersama. Konflik antar etnis, antar agama, tawuran antar pelajar, tawuran antar warga, sikap prasangka antar kepentingan, konflik horizontal dan gangguan keamanan yang masih sering terjadi adalah fenomena kebangsaan yang perlu kita sikapi secara hati-hati. Hari Kebangkitan Nasional, hari yang menjadi momentum perjuangan seluruh rakyat Indonesia. Kebangkitan nasional merupakan masa bangkitnya semangat nasionalisme, persatuan dan kesatuan dan keasadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan NKRI yang sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan Belanda dan Jepang.

Momentum Harkitnas

Melalui peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini, marilah masyarakat Indonesia mengenang kembali bagaimana semangat perjuangan the founding father (pendiri NKRI) untuk dambil sebagai teladan bagi generasi muda kita, bagaimana mereka telah berhasil membangun kebersamaan, persatuan antar elemen bangsa. Tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia sekarang ini bukan lagi dalam bentuk penjajahan tetapi berupa dinamika perubahan yang sangat sinergis. Dalam rangka tetap menjaga semangat dan nilai-nilai kebangsaan yang telah dirintis oleh para pendahulu bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia tidak boleh lengah namun justru harus semakin waspada dan cerdas dalam menghadapi berbagai perubahan dan kemajuan yang berproses secara terus-menerus. Momentum hari Kebangkitan Nasional ini harus mampu membangkitkan kembali nilai kebersamaan dan persatuan sebagai bangsa dalam menghadapi tantangan yang ada dengan menggelorakan rasa bangga dan cinta tanah air. Selain itu, tidak ada bangsa yang akan maju tanpa perjuangan keras.

Pembangunan Mental Berkarakter

Pembangunan mental dan kharakter menjadi salah satu prioritas utama pembangunan Indonesia sekarang ini. Tidak hanya di birokrasi tetapi juga pada seluruh komponen masyarakat. Sehingga akan dihasilkan sumberdaya manusia yang kreatif, inovatif dan berdedikasi, berdisiplin, kerja keras, taat aturan sehingga terwujud masyarakat yang tertib sebagai modal sosial yang positif bagi pembangunan dan harus mampu merevolusi mental masyarakat Indonesia. Sejalan dengan semangat dan jiwa kebangkitan nasional tersebut, maka generasi muda nasional sekarang ini lebih difokuskan pada perwujudan kerja nyata dan bukan lagi hanya pengembangan wacana. Tuntutan perkembangan untuk terus maju menjadi pemicu pentingnya meralisasikan kebangkitan nasional dengan kerja keras untuk mewujudkan Indonesia yang maju dan sejahtera. Tujuan peringatan hari Kebangkitan Nasional ke-107, adalah untuk terus memelihara, menumbuhkan dan menguatkan jiwa nasionalisme kebangsaan kita sebagai landasan dasar dalam melaksanakan pembangunan dan nilai-nilai demokrasi yang berlandaskan moral dan etika berbangsa dan bernegara. Memperat persaudaraan untuk mempercepat terwujudnya visi dan misi bangsa kita kedepan dalam NKRI. Selain itu, Pemuda dan Pelajar di Indonesia dengan momentum peringatan Harkitnas sudah saatnya bangkit kembali menjadi agen perubahan untuk memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia yang masih dikuasai oleh pola-pola kapitalisme dengan sistem privatisasi pendidikan.

Implementasi Harkitnas

Memperingati Hari Kebangkitan Nasional diharapkan dapat membangkitkan kembali semangat nasionalisme dan kebangsaan, terutama di tataran mahasiswa yang cenderung lebih populer mengkritisi permasalahan bangsa melalui jalur aksi turun kejalan. Padahal diskusi dan dialog intelektual lebih cenderung dapat membangun kesepahaman terhadap penyelesaian persoalan-persoalan yang dialami bangsa Indonesia saat ini. Sementara itu, momentum Harkitnas juga diharapkan tidak hanya sebatas seremonial dan harus direfleksikan dalam bentuk implementasi nyata dalam mengisi kemerdekaan secara berdaulat di seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Para pemuda dan mahasiswa harus tetap menjaga semangat Harkitnas dan jangan terjebak pada keterpurukan sistem pemerintahan saat ini, demi terjuwudnya masyarakat adil dan makmur. Generasi muda Indonesia harus menyajikan suatu kajian akademis dan kritis terhadap nilai-nilai momentum Harkitnas  2015 dengan  mendorong terbentuknya mahasiswa sebagai “Creative Minority” yang melahirkan inovasi ditengah berbagai masalah dan kehidupan berbangsa. Selain itu, mampu mendorong pemuda dan mahasiswa Indonesia  sebagai pemberi gagasan pembaharuan dan pembangunan untuk sebuah perubahan sosial yang bermartabat dan tetap menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), melalui peningkatan kualitas pendidikan yang merupakan tujuan awal dari perjalanan sejarah Hari Kebangkitan Nasional.

Berantas Kapitalisme

Perkembangan bangsa Indonesia saat ini terjajah oleh kapitalisme yang menciptakan perang ideologi terhadap bangsa Indonesia. Kondisi tersebut telah diprediksi oleh Soekarno dengan menyatakan bahwa lawan yang paling berat adalah bangsa Indonesia sendiri, yang saat ini terjebak dalam sistem kapitalisme. Namun, bangsa Indonesia belum tersadarkan dengan penjajahan gaya/era baru semacam itu, karena sistem pendidikan di Indonesia saat ini sengaja didesain untuk kepentingan kapitalisme. Hal ini jelas sangat berbeda dengan tujuan dasar Hari Kebangkitan Nasional yang bertujuan untuk membangkitkan nilai-nilai pendidikan di Indonesia.

 

Tolong diingat !!!!...” Tidak ada bangsa yang akan maju tanpa pengorbanan dan Tuhan YME tidak akan merubah nasib suatu bangsa kecuali mereka berusaha merubah nasib diri mereka masing-masing”

                       

Herni Susanti, Penulis adalah Pemerhati Masalah Bangsa

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Komentar

Berita Terbaru

\